Selasa 07 Sep 2021 23:13 WIB

Pengamat Apresiasi Sineas Produktif Meski di Tengah Pandemi

Anggy Umbara dinilai menjadi sutradara yang paling produktif selama pandemi.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Sutradara film Anggy Umbara.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sutradara film Anggy Umbara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat film Yan Widjaya mengapresiasi sejumlah sineas yang masih produktif di tengah pandemi, meskipun secara umum produksi perfilman Indonesia menurun sejak mewabahnya virus Covid-19 di Indonesia. Salah seorang insan film yang paling produktif selama pandemi, menurut Yan, adalah sutradara Anggy Umbara yang telah membuat setidaknya 10 judul film dan serial selama periode 2020 hingga sekarang.

"Saya benar-benar kagum. Kalau sebuah film dikerjakan selama tiga bulan, bayangkan dia tidak sampai dua tahun sudah buat sepuluh judul termasuk series yang jumlahnya berjilid-jilid," ujar Yan dalam webinar yang merupakan rangkaian Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) 2021, Selas (7/9).

Yan menyebut selama pandemi dia telah menonton 92 film Indonesia terbaru, 30 judul di antaranya ditonton di bioskop dan 62 lainnya melalui layanan //over the top// (OTT) seperti Netflix, Disney+ Hotstars, Klikfilm, BioskopOnline, dan sebagainya .Data Karyawan Film dan Televisi, kataYan, menyebutkan individu yang bekerja sebagai sutradara di Indonesia ada 320 orang, sebagian besar membuat sinetron dan film televisi (FTV). Sementara perkumpulan sutradara Indonesian Film Directors Club sekarang memiliki anggota 52 orang sutradara.

Yan menyebut, berdasarkan pengamatan yang dia lakukan, sebelum pandemi, ada 50 sutradara yang aktif membuat film setidaknya satu judul dalam satu tahun. "Terjadi penurunan drastis selama pandemi, dihitung hanya 30 nama yang aktif dan lima nama //over productive//," kata dia.

Di antara lima nama yang tetap produktif membuat film selama pandemi, menurut Yan, selain Anggy di antaranya Hadrah Daeng Ratu dengan tiga judul film dan satu serial. Kemudian ada Andi Bachtiar Yusuf dan Fajar Nugros yang masing-masing membuat empat judul film, dan Fajar Bustomi dengan tujuh judul film. Sementara Anggy Umbara menjadi yang paling produktif karena telah menggarap sepuluh judul termasuk trilogi "I Will Survive", "Sabar, Ini Ujian", "Till Death Do Us Part", "Devil on Top", "Balada Sepasang Kekasih Gila", "The Watcher", "Cinta Fitri The Series," dan "Tersanjung The Series".

"Saya sangat salut. Saya pribadi angkat topi untuk Anggy Umbara," ujar Yan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement