REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia Jaya (PDGKI Jaya) mengingatkan masyarakat agar menjaga asupan nutrisi di tengah pandemi Covid-19. Menurut dr. Arti Indira, Mgizi, Sp.GK FINEM dengan mengonsumsi makanan bergizi maka imunitas tubuh akan semakin baik. Dia mengatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan cara menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah Covid-19 (WHO Nutrition Advice).
Mereka menganjurkan asupan nutrisi serta hidrasi yang cukup, diet seimbang, mengkonsumsi makanan yang segar (bukan makanan olahan), mengurangi gula, lemak dan garam, serta minum cukup banyak air.
"Buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, telur, ikan, dan susu tentunya juga sangat direkomendasikan. Rekomendasi nutrisi optimal dari para ahli mencakup berbagai makro dan mikronutrien, termasuk juga beragam vitamin dan mineral," kata dia dalam Health Talk bagi para Jurnalis bertajuk "Tetap Sehat dan Produktif Selama Masa Pandemi, Nutrisinya Apa?, yang didukung oleh Fresenius Kabi, Kamis (2/9).
Ia menjelaskan, untuk masa pemulihan tubuh ataupun benteng pertahanan tubuh selama beraktivitas di masa pandemi, asupan dari tiga komponen nutrisi juga perlu diperhatikan
Tiga komponen nutrisi itu adalah EPA/asam lemak omega 3 yang bersifat immunostimulant untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, protein untuk mengganti jaringan-jaringan tubuh yang rusak dan menguatkan otot-otot hingga memberikan kekuatan tubuh. Ketiga, Vitamin D.
"Konsumsi ONS (Oral Nutritional Supplement) juga dapat menjadi alternatif pemenuhan nutrisi yang optimal apabila kita memiliki mobilitas cukup sering di luar rumah. Terutama ONS yang kaya akan kandungan nutrisi protein, EPA, vitamin D serta vitamin lainnya juga mineral yang mudah dikonsumsi atau bentuknya ready-to-drink, sehingga kebutuhan akan nutrisi optimal dapat dipenuhi dengan cara yang lebih praktis," kata dia.
Selain anjuran nutrisi di atas, kata Arti, tentu ada langkah lain yang dapat dilakukan seperti berolahraga, memastikan tubuh memiliki waktu istirahat yang cukup, menghindari stress. "Serta, tetap menjalankan protokol kesehatan atau prokes pencegahan penularan Covid-19, termasuk dengan cara memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan juga vaksinasi," kata dia.
PDGKI Jaya Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dibentuk berdasarkan SK PB IDI No. 379/PB/A.4/10/03 tanggal 4 Oktober 2003 tentang pengukuhan sementara PDGKI. Sebelumnya, pada muktamar IDI XXV tahun 2003 di Balikpapan, diterbitkan SK MKKI No.179/KI/IX/2003 tanggal 16 September 2003. Isinya tentang pengukuhan persetujuan penyelenggaraan Program Spesialis 1 Ilmu Gizi Klinik dan memutuskan Spesialis Gizi Klinik sebagai spesialis penunjang.
Pada tanggal 14 dan 15 Mei 2004, diadakan Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dan Kongres Nasional (KONAS) PDGKI I di Jakarta. Dari hasil KONAS PDGKI I ini, dibentuk PDGKI dengan Ketua Umum Terpilih: DR. Dr. Sri Rahajuningsih Sutjahjo, M.Sc., SpGK dan Wakil Ketua: Dr. Widjaja Lukito, Ph.D., SpGK. Namun, pada tanggal 16 Agustus 2004, DR. Dr. Sri Rahajuningsih Sutjahjo, M.Sc., SpGK meninggal dunia sehingga Dr. Widjaja Lukito, Ph.D., SpGK ditetapkan sebagai Ketua Umum PDGKI.