Rabu 25 Aug 2021 22:22 WIB

Kekebalan Total Covid-19 Butuh Waktu Puluhan Tahun

Kemampuan varian Delta untuk menularkan ke orang lain terbilang sangat tinggi.

Kekebalan total terhadap Covid-19 memerlukan waktu puluhan tahun, bahkan ratusan tahun (ilustrasi).
Foto: republika
Kekebalan total terhadap Covid-19 memerlukan waktu puluhan tahun, bahkan ratusan tahun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), James Allan Rarung, mengatakan kekebalan total terhadap Covid-19 memerlukan waktu puluhan tahun, bahkan ratusan tahun. Kekebalan steril atau total adalah kekebalan di mana individu yang sudah memiliki kekebalan tubuh dari infeksi Covid-19, baik sebagai penyintas ataupun karena diberikan vaksinasi, tidak akan lagi menderita infeksi Covid-19 atau tidak bisa lagi menularkan infeksi Covid-19 kepada orang lain.

"Jelas kekebalan (kekebalan steril atau total) seperti ini akan sulit dicapai dalam waktu yang singkat, ini memerlukan waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun," kata James, Rabu (25/8).

Pada kasus pandemi Covid-19 saat ini, penyintas dan orang yang telah divaksinasi masih dapat kembali terinfeksi penyakit dan menularkan ke orang lain. Dengan begitu, kekebalan yang terbentuk bukanlah kekebalan permanen atau bertahan selamanya.

Dia menyebut, program vaksinasi dari pemerintah untuk mencapai target kurang lebih 70 persen penduduk mendapatkan vaksinasi Covid-19 harus terus dilakukan bahkan diharapkan bisa lebih dipercepat. Selain itu, mutasi yang terjadi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 telah menyebabkan kemunculan varian yang lebih tangguh dibandingkan varian awal, seperti varian Delta.

Kemampuan varian Delta untuk menularkan ke orang lain terbilang sangat tinggi, yakni rata-rata sampai lima kali lipat dibandingkan dengan varian biasa. Dengan demikian, efektivitas perlindungan yang dibentuk karena vaksinasi Covid-19 akan lebih rendah dibandingkan varian biasa. Itu akan sangat memengaruhi target pemerintah untuk pencapaian kekebalan kelompok (herd immunity). Namun, menurut James, hal itu bukanlah sesuatu yang membuat pesimis ataupun berserah diri. Vaksinasi harus tetap digencarkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement