Asisten profesor di Yale School of Medicine dan American Academy of Sleep Medicine Fellow, Lynelle Schneeberg mengatakan, banyak orang dengan sindrom tidur pendek mungkin tidak mencari diagnosis dari dokter. Sebab, mereka tidak mengalami efek kesehatan yang merugikan. Ia mengatakan, jika seseorang tidur enam jam semalam atau kurang, penting untuk mendapatkan diagnosis dokter.
"Akan ideal untuk menyingkirkan insomnia dan gangguan tidur medis lainnya, seperti sleep apnea, yang dapat menyebabkan gangguan tidur," ujar dia.
Saat membuat diagnosis, dokter akan mencari perilaku umum yang cenderung ditunjukkan oleh orang dengan sindrom tidur pendek. Pertama, mereka biasanya memiliki pola tidur ini hampir sepanjang hidup mereka, sejak masa kanak-kanak atau dewasa muda, dan tidur pendek dialami terlepas dari apakah itu hari kerja, akhir pekan, atau selama liburan.
Kedua, mereka tidak menggunakan alat bantu tidur untuk tertidur, mereka secara alami tertidur pada waktu yang sama setiap malam, tidur enam jam atau kurang, dan bangun pada waktu yang sama setiap hari dengan perasaan waspada.
Baca juga : Ceramah Gus Baha Sentil Sukarno, Mega, dan PDIP Trending
Ketiga, orang yang tidur pendek secara naluriah cenderung tidur berjam-jam setiap malam. Sebaliknya, seseorang dengan gangguan tidur mungkin melaporkan terbangun beberapa kali di malam hari dan tidak merasa istirahat keesokan harinya.