Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science oleh Johns Hopkins menunjukkan, penyekat tersebut malah meningkatkan risiko hasil terkait Covid-19. Menurut Marr, penyekat ini malah mengganggu ventilasi ruangan.
"Aerosol yang dikeluarkan setiap orang akan terperangkap dan terjebak di sana dan menumpuk, dan akhirnya akan menyebar ke luar meja kita masing-masing," kata Marr.
Dalam beberapa kondisi, penyekat plastik ini dapat mengakibatkan penumpukan partikel virus. Laporan itu juga menyebut, penyekat plastik menciptakan apa yang disebut "zona mati" dengan konsentrasi partikel yang tinggi.
Sebaliknya, para ilmuwan menyarankan untuk memprioritaskan fokus pada vaksinasi di antara siswa dan staf yang memenuhi syarat untuk persiapan kembali ke sekolah. Selain itu, mereka juga mengingatkan pentingnya perbaikan ventilasi, termasuk filter udara HEPA jika diperlukan, serta pemakaian masker oleh masker siswa dan guru.
Dekan teknik di University of California Davis, Richard Corsi mengatakan, penghalang plastik seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran, tetapi orang tidak boleh berasumsi bahwa barang itu menawarkan perlindungan penuh. Corsi merekomendasikan pemakaian masker selain penghalang plastik untuk menurunkan risiko infeksi.