6. Tidur yang cukup
Ansari mengatakan, tidur yang cukup, serta memiliki kualitas tidur yang baik sangat penting untuk tingkat energi. Menariknya, ada beberapa penelitian yang mendukung bahwa kurang tidur dapat meningkatkan resistensi insulin.
Dia menambahkan, tidur yang cukup biasanya dianggap selama tujuh hingga sembilan jam untuk rata-rata orang. Namun demikian, atlet kompetitif termasuk atlet remaja yang mengambil bagian dalam latihan berat dan mereka yang sangat aktif, dimungkinkan memerlukan tambahan dua jam tidur untuk mendukung pemulihan.
7. Hindari kafein
Ansari melanjutkan, kafein dapat membantu meningkatkan kinerja mental jangka pendek dan memberikan lonjakan energi, tetapi, dapat menurunkan energi sesudahnya. "Bertujuan untuk jumlah moderat 200 hingga 300 miligram kafein per hari, yang merupakan jumlah dalam sekitar dua cangkir kopi yang diseduh," kata Ansari.
8. Tingkatkan olahraga
Menurut DeRobertis, dengan meningkatkan olahraga, sebenarnya dapat meningkatkan tingkat energi juga. Peningkatan energi terjadi karena sejumlah alasan: Pertama, Anda memproduksi lebih banyak hormon perasaan baik, yang dikenal sebagai endorfin, ditambah, juga meningkatkan volume pemompaan jantung yang memperkuat sirkulasi.
"Sel Anda menjadi lebih sensitif terhadap insulin Anda, sehingga glukosa darah Anda menjadi lebih stabil," kata DeRobertis.
9. Kurangi stres
Terlalu banyak stres, dikatakan para ahli dapat menguras energi. Ini juga dapat berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk, dan dapat membuat lebih lelah dan mudah tersinggung, serta memperburuk stres. Bertujuan untuk setidaknya tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam dapat membantu mengurangi tingkat kortisol dan stres.
10. Perawatan diri
Majumdar mengatakan, energi berasal dari dua sumber, energi fisik dan energi emosional atau psikologis. "Jika Anda baru saja menyelesaikan rapat berat atau mengantar anak-anak, makanan tidak akan memberikan dorongan energi yang Anda butuhkan, tetapi perawatan diri mungkin," kata Majumdar.