REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlambatan metabolisme sering dikaitkan dengan bertambahnya usia seseorang. Sebuah studi internasional baru yang menilai metabolisme lintas generasi telah meluruskan beberapa kesalahpahaman umum tentang metabolisme dan usia.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengumpulkan sejumlah besar data dari 6.421 orang dari 29 negara, dalam rentang usia delapan hari hingga 95 tahun. Para peserta melakukan tes air berlabel ganda yaitu sebuah metode di mana individu minum air yang beberapa oksigen dan hidrogen diganti isotop dari elemen yang sama, sehingga mereka dapat dilacak dalam sampel urin. Studi ini juga menyesuaikan berbagai faktor seperti ukuran tubuh, tubuh yang lebih besar membakar lebih banyak kalori daripada yang lebih kecil, dan otot bebas lemak.
Penelitian itu menemukan bahwa tingkat metabolisme Anda sebenarnya paling tinggi ketika masih bayi. Metabolisme memuncak pada kira-kira usia satu tahun, pada titik di mana bayi membakar kalori sekitar 50 persen lebih cepat dibandingkan orang dewasa, dan kemudian mulai menurun sekitar tiga persen setiap tahun hingga usia 20 tahun. Setelah usia 20 tahun, metabolisme Anda mencapai puncaknya sampai usia 60, ketika kemudian mulai menurun secara bertahap pada tingkat di bawah satu persen per tahun.
"Ada banyak perubahan fisiologis dengan tumbuh dan bertambah tua," kata seorang profesor antropologi evolusioner di Duke University dan penulis buku tentang metabolisme Burn, Herman Pontzer, dilansir Times Now News, Ahad (15/8).
Para peneliti juga menemukan bahwa saat seseorang mencapai usia 90 tahun, rata-rata mereka membutuhkan 26 persen lebih sedikit kalori setiap hari dibandingkan individu paruh baya. Ini sangat menarik, karena menegaskan bahwa bukan hanya hilangnya massa otot yang bertanggung jawab untuk memperlambat metabolisme, tetapi juga perubahan mendasar dalam sel
Berapa banyak energi yang benar-benar dibutuhkan tubuh selama 12 bulan pertama kehidupan? "Sesuatu terjadi di dalam sel bayi untuk membuatnya lebih aktif, dan kami belum tahu proses apa itu," ujar Pontzer.
Dengan studi terbaru yang begitu komprehensif dan menggunakan kumpulan data yang begitu besar, akan sangat sulit untuk mengisolasi bagaimana metabolisme bervariasi dari cara lain, di mana tubuh berubah dan berkembang seiring bertambahnya usia. Penelitian ini juga terbukti berharga dalam menyusun rencana perawatan untuk orang-orang dari berbagai usia.
"Semua ini mengarah pada kesimpulan bahwa metabolisme jaringan, pekerjaan yang dilakukan sel, berubah sepanjang umur dengan cara yang belum sepenuhnya kita hargai sebelumnya," kata Pontzer.