Ahad 15 Aug 2021 06:30 WIB

Kopi Single-Origin Vs Blend, Pilih Mana?

Banyak orang yang tak bisa memutuskan harus pilih kopi single origin atau blend.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Kopi (ilustrasi). Saat pandemi, banyak orang menjadi barista rumahan. Mereka pun mengeksplorasi rasa kopi, baik dari single origin maupun blend.
Foto:

Bagaimana dengan blend? Nah, yang ini bisa diracik sesuai selera.

Sebagian besar campuran mengandung single-origin, tetapi perbedaannya berasal dari cara pemanggangan kopi yang kemudian membangun profil rasa. Barista menyuguhkan kopi ke pelanggan yang memungkinkan mereka merasakannya dengan cara tertentu.

"Saya pikir ada waktu dan tempat untuk semuanya," kata Brooks.

photo
I Komang Gede Suastika meracik kopi pesanan pembeli di kawasan Kuta, Badung, Bali, Jumat (13/8/2021). Komang Gede Suastika yang merupakan karyawan salah satu hotel bintang lima di kawasan Kuta itu berjualan kopi keliling di atas sepeda dengan keuntungan sekitar Rp 25 ribu per hari untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah dirumahkan akibat dampak pandemi Covid-19 di sektor pariwisata. - (Antara/Fikri Yusuf)

Baik single-origins dan campuran, sama-sama memiliki nilai. Keduanya memainkan peran penting dalam sumber dan sisi rantai pasokan tentang bagaimana dukungan ke petani dan jenis apa yang ingin dicicipi.

"Blend adalah cara pemanggang mengomunikasikan vibes atau sesuatu tentang mereka sendiri, sesuatu yang khas," kata Talitha Clemons, pemilik perusahaan kopi seluler Bright Vibe Coffee yang berbasis di Oklahoma City

Mungkin barista ingin membuat sesuatu yang akan mengingatkan orang akan waktu di sekitar api unggun atau liburan. Saat pelanggan mencicipi campuran yang disebut Fireside, Sweater Weather, atau Tropical Weather, orang akan merasa berada dalam kerangka pikiran untuk membiarkan kopi itu membawa ke suatu tempat atau momen dan memori, daripada terlalu fokus pada catatan rasa yang diberikan.

"Yang sulit bagi saya adalah bahwa kopi blend dapat berisi banyak jenis kopi dan Anda mungkin mendapatkan beberapa informasi tentang daerah asal kopi itu, tetapi tingkat transparansinya berubah," ungkapnya.

Veronica P. Grimm. pendiri Glitter Cat Barista, sebuah organisasi inklusif yang berfokus membantu kelompok minoritas untuk menjadi barista, mengaku lebih menyukai kopi campuran. Hal ini karena campuran dapar menyeimbangkan kopi dengan lebih mendalam.

"Pada dasarnya, itu seperti memiliki sopran dan bass dalam paduan suara," katanya.

Ketika paduan selaras, itu indah. Meskipun lebih memilih kopi campuran, Grimm tetap menyukai single-origin. Namun, campuran  menyatukan sesuatu yang ajaib dalam secangkir kopi. Tapi meracik kopi membutuhkan kerja keras dan dia lebih memilih menikmati apa yang diminum tanpa terlalu banyak berpikir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement