Mengambil bibit dari pinggiran hutan
Di tempat pembiakan tumbuhan di Annai, tanaman rempah-rempah dibesarkan bagi kelompok mandiri lain, juga bagi siapapun yang berminat menanamnya di rumah.
Selvi K. yang memimpin Anna Herbal Nursery juga memimpin tempat pembudidayaan itu mengatakan keberlanjutan adalah salah satu prinsip paling penting yang dianutnya.
“Kalau saya perlu 500 tumbuhan, saya hanya akan mengambil 500 bibit dari pinggiran hutan. Bibit lain nantinya akan jatuh ke tanah dan menjadi tumbuhan lagi. Jika kita mencabut tumbuhan, itu akan berdampak negatif bagi hutan.“
Di tempat pembudidayaan, mereka mengembangkan bibit agar menjadi tumbuhan lagi. Jadi tidak ada risiko perusakan hutan.
Keberlanjutan adalah pendorong utama bagi semua kelompok mandiri yang didirikan Parvati. Ia juga menunjukkan, bagaimana ia menciptakan sistem yang menjamin hal itu.
“Jika ada sumber daya lokal, dan tersedia dalam jumlah banyak, kami merencanakan menciptakan produk bernilai tambah. Jika ada kekurangan tumbuhan, kami memutuskan cara penambahannya,” tutur Parvathi Nagarajan
Berkat kerja pionir seperti yang dlakukan Parvathi Nagarajan, banyak rempah-rempah sudah kembali bisa digunakan di dapur. Dan ratusan perempuan sudah ikut mencari nafkah bagi keluarga mereka.
sumber: https://www.dw.com/id/rempah-rempah-lokal-sokong-lingkungan-dan-perempuan/a-58708467