REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua minuman khas Turki, sherbet dan ayran, semakin populer sejak penayangan serial drama sejarah "Kurulus: Osman". Diplomat dari Kedutaan Besar Turki di Indonesia, Yasemin Yilmaz, memaparkan cara tepat menikmati kedua minuman tersebut, dikutip republika.co.id, Senin (9/8).
Seiring dengan perkembangan zaman, resep ayran yang semula hanya campuran air, yogurt, dan garam, telah mengalami banyak perubahan. Beberapa masih berlaku di berbagai sajian dengan sedikit atau tanpa variasi.
Di daerah pedesaan Turki, ayran ditawarkan sebagai standar minuman untuk menyambut tamu. Minuman itu juga dijual dapat dibeli dengan mudah untuk pendamping makan atau sekadar menyegarkan diri di cuaca terik musim panas.
Ayran biasanya disajikan dingin sebagai hidangan pembuka. Minuman itu cocok dinikmati dengan döner kebab, kue kering, dan kebab, bisa juga disajikan dengan hidangan utama. Yasemin mengatakan, berbagai street food dan fast food biasa disantap bersama ayran.
"Biasanya disajikan dalam gelas tinggi atau gelas jus besar. Ini adalah minuman yang menyegarkan, oleh karena itu dapat dikonsumsi beberapa kali dalam sehari. Anda bisa minum ayran plain atau menambahkan mint," ujarnya.
Sama dengan ayran, sherbet juga kerap disajikan dingin. Minuman itu terbuat dari ekstrak berbagai bunga, buah-buahan, dan rempah-rempah yang dikombinasikan dengan gula dan air. Varian rasanya yang umum yakni mawar, kembang sepatu, lemon, delima, persik, kapulaga, asam, dan mint.
Selain rasanya yang menyegarkan, sherbet juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya yang disebutkan Yasemin termasuk menurunkan kolesterol, mengendalikan berat badan, membantu pencernaan, mengatur tekanan darah, dan mencegah penyakit tiroid.
Karena merupakan campuran dari banyak buah dan rempah-rempah, sherbet pun memiliki sifat antioksidan yang luar biasa dan diyakini bisa menghaluskan kulit. Minuman lezat ini dapat dibuat dan dinikmati di rumah menggunakan sirup yang tersedia di pasar atau dari bahan-bahan seperti ekstrak bunga lemon dan jeruk.
Sherbet cukup terkenal di Turki dan dijual di jalanan, beberapa dengan cara tradisional. Para penjual membawa termos kuningan besar dengan mulut pipa panjang di punggung, serta gelas-gelas di selempang mereka.
Beberapa penjual juga menggunakan tempat gelas kuningan. Mereka membilas gelas dengan air terlebih dahulu lalu membungkuk ke depan dan menuangkan sherbet ke dalam gelas dari cerat yang melengkung di atas bahu mereka.
"Kedua minuman tradisional ini masih hidup di masyarakat kami," kata Yasemin yang menjabat sebagai Third Secretary Turkish Embassy in Jakarta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
