Senin 09 Aug 2021 17:53 WIB

Kuliner Ayran & Sherbet yang Populer di Drama Kurulus: Osman

Drama 'Kurulus: Osman' kerap menampilkan makanan tradisional populer Turki.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Tokoh Bala Hatun dalam serial Kurulus: Osman, hendak menuangkan sherbet.
Foto: dok. Kurulus: Osman/ATV
Tokoh Bala Hatun dalam serial Kurulus: Osman, hendak menuangkan sherbet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serial drama sejarah Turki, "Kurulus: Osman", tidak cuma menceritakan peristiwa historis di masa Kekaisaran Ottoman. Dalam berbagai adegannya, tayangan pun menonjolkan aspek menarik seperti kuliner tradisional Turki yang mengemuka.

Saat keluarga Ertugrul Bey (ayah Osman) menjadi kepala suku, minuman sherbet atau ayran kerap menjadi suguhan di kala santai. Kedua minuman itu juga dihidangkan untuk para tamu yang bertandang.

Baca Juga

Diplomat dari Kedutaan Besar Turki di Indonesia, Yasemin Yilmaz, menjelaskan mengenai posisi kedua minuman tersebut dalam kultur masyarakat di negaranya. Sejak dulu, sherbet dan ayran selalu dinikmati sampai sekarang.

Yasemin yang menjabat sebagai Third Secretary Turkish Embassy in Jakarta menyampaikan, ayran merupakan minuman nasional nonalkohol Turki. Cara membuatnya cukup mudah, hanya dengan mencampurkan yogurt, air, dan garam sesuai selera masing-masing.

"Kota kecil Susurluk di Provinsi Balıkesir di barat laut Turki terkenal dengan ayran-nya, yang memiliki ciri khas bagian atas berbusa dan cita rasa creamy," kata Yasemin kepada Republika.co.id, Senin (9/8).

Meskipun tidak ada dokumentasi sejarah ayran yang pasti, minuman bernutrisi tinggi itu diyakini berasal dari Asia Tengah. Ribuan tahun silam, suku Gokturk diperkirakan pertama kali mengembangkan ayran dengan mengencerkan yogurt pahit dengan air untuk meningkatkan rasanya. Di Turki, resep ayran diciptakan dengan tujuan untuk mengawetkan yogurt dengan menambahkan sedikit garam.

Sherbet pun sangat populer sejak era Kekaisaran Ottoman. Pada hari-hari musim panas, sherbet disajikan kepada para tamu. Bersama sajian fruit compote, sherbet juga kerap hadir dalam menu berbuka puasa di Turki.

Perempuan yang sedang menyusui kerap minum sherbet untuk meningkatkan produksi ASI. Minuman ini disajikan setiap hari, terutama dengan kopi, dan dikonsumsi karena efek penyembuhannya terhadap penyakit tertentu.

Sherbet berasal dari kuliner Persia dan telah lama menjadi favorit masyarakat Turki. Resepnya bervariasi, dengan bahan dasar campuran ekstrak bunga, buah-buahan, atau rempah-rempah yang dicampurkan dengan gula dan air.

Rasa sherbet yang biasa ditemukan termasuk mawar, kembang sepatu, lemon, delima, peach, kapulaga, asam, dan mint. Kini, sherbet kerap disajikan dalam mangkuk kristal untuk acara-acara seremonial di seluruh Turki.

"Di daerah pedesaan Turki timur, tradisi populer berlanjut, di mana pengantin pria dan keluarganya akan tiba di rumah pengantin perempuan dan minum sherbet bersama jika pengantin perempuan menerima pinangan pengantin pria," tutur Yasemin.

Sang diplomat juga memberikan pandangannya mengenai serial "Kurulus: Osman". Menurut Yasemin, serial berhasil memperkenalkan tradisi kuliner Turki untuk audiens dari budaya berbeda, juga berbagai aspek lainnya.

Tayangan yang digagas Mehmet Bozdag dengan bintang utama Burak Ozcivit dan Ozge Torer itu merupakan sekuel dari "Dirilis: Ertugrul". Ceritanya berfokus pada kisah Osman selama Kekaisaran Ottoman. Serial pun memberikan gambaran baik tentang sejarah Islam, dinamika politik, strategi perang pada zaman kuno, dan tradisi kuliner Turki.

Dalam beberapa episode, telah ditunjukkan bagaimana perempuan memasak di masa silam dan jenis bahan herbal apa saja yang mereka gunakan. Terlihat betapa pentingnya makan malam dalam budaya Turki untuk membuat individu berkumpul bersama.

"Drama sejarah epik ini memperkenalkan sejarah kami, dengan pakaian tradisional kami, juga masakan, adat istiadat, dan kepercayaan kepada penonton negara lain," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement