Ahad 08 Aug 2021 00:25 WIB

Cytomegalovirus Mengintai Pasien Covid-19

Cytomegalovirus biasa menyerang orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Virus penyebab Covid-19 (ilustrasi). Penekanan kekebalan akibat infeksi SARS-CoV-2 dan penggunaan steroid berlebihan dapat memberi peluang cytomegalovirus untuk menyerang orang positif Covid-19.
Foto:

Sabnis juga mengatakan gejala umumnya hilang setelah dua pekan. Hanya saja, gejala itu bisa hilang-timbul sewaktu-waktu.

"Gejala CMV berulang, bervariasi tergantung pada organ mana yang terkena virus. Area yang mungkin terpengaruh adalah mata, paru-paru, atau sistem pencernaan," jelas Sabnis.

Fitur khas virus CMV kemungkinan termasuk demam, diare, ulserasi gastrointestinal dan perdarahan gastrointestinal, sesak napas, pneumonia dengan hipoksemia (atau oksigen darah rendah), dan sariawan yang bisa membesar. Selain itu, orang bisa mengalami masalah dengan penglihatan, seperti floaters, bintik buta, dan penglihatan kabur.

Hepatitis atau radang hati dengan demam berkepanjangan juga termasuk gejalanya. Demikian juga dengan ensefalitis (radang otak) yang menyebabkan perubahan perilaku, kejang, dan bahkan koma.

Sabnis memperingatkan seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, yang mengalami gejala-gejala ini, harus segera mencari bantuan medis.

"Orang-orang yang telah berjuang melawan Covid-19 yang parah harus berhati-hati," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement