REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembalinya Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun ini menjadi energi baru di tengah keterpurukan pemirsa film Indonesia yang harus menonton film di rumah saja akibat adanya pandemi Covid-19. Di tahun ini, Komite FFI 2021-2023 ingin lebih melibatkan para penontonnya dalam sistem penjurian kategori baru, yaitu Film Favorit, Aktor Favorit, dan Aktris Favorit para pemirsa.
“Ini merupakan penawaran dari komite, merespons spirit masyarakat dan FFI tahun ini ingin sekali adanya keterlibatan seluruh ekosistem. Kami menyadari, perkembangan dan perjalanan film Indonesia tidak akan pernah bisa dipisahkan dari para penontonnya,” jelas Ketua Komite FFI 2021-2023, Reza Rahadian, dalam konferensi pers yang disimak secara virtual, Kamis (15/7).
Dengan adanya kategori baru itu, Reza melanjutkan, para pecinta film dan para pemirsa bisa memiliki akses dan menentukan pilihan atas film apa yang menjadi film favorit, siapa saja aktor favorit, dan aktris favorit di tahun ini. Tentunya, pemilihan dari para pemirsa di seluruh negeri itu memiliki ketentuan dan peraturan yang akan diinformasikan pada situs jejaring resmi FFI dan media sosial FFI.
“Formatnya nanti ada di situs jejaring. Misalnya saya beri contoh, salah satunya adalah polling atau voting yang menjadi metode yang digunakan untuk memilih Film Favorit, Aktor Favorit, dan Aktris Favorit, sesuai dengan pemikiran dari masyarakat sendiri,” jelas Reza.
Pria yang juga merupakan aktor Indonesia itu menekankan hanya memberi rentang waktu bagi para pemirsa untuk memilih di masing-masing kategori. Tentunya, film-film yang masuk dalam kurasi FFI 2021 merupakan film-film yang telah rilis dalam satu tahun terakhir sampai dengan waktu penerimaan pendaftaran film ditutup, yaitu mulai tanggal 15 Juli - 30 Agustus 2021.
Ketua Bidang Penjurian, sutradara Indonesia Garin Nugroho membenarkan tentang pelibatan masyarakat pecinta film Indonesia dalam pemilihan pemenang pada kategori Film Favorit, Aktor Favorit, dan Aktris Favorit. Hal itu dilakukan setelah tahun ini sistem penjurian melibatkan berbagai asosiasi, dan keterbatasan FFI untuk menyapa masyarakat secara langsung.
“Selain sistem penjurian ini melibatkan asosiasi, dengan tema media baru, dan keterbatasan kita untuk menyapa masyarakat secara langsung, maka sistem penjurian kali ini akan menambah kategori yaitu Film Favorit, Aktor Favorit, dan Aktris Favorit yang dipilih lewat media sosial,” jelas Garin.
Menurutnya, banyak hasil diskusi yang dinamis antara Komite dan berbagai asosiasi seperti asosiasi dokumenter, animasi, asosiasi film pendek untuk memmbangun sistem penjurian. Garin mengatakan, mereka bekerja sama untuk mengelola partisipasi dari berbagai daerah nusantara, mengingat perkembangan film pendek, dokumenter nusantara yang menjelajah ujung sampai ujung negeri ini sangat pesat.
“Ini salah satu langkah menyempurnakan sistem penjurian yang sebelumnya yang telah baik. Dan kini dengan masukan, diskusi, membaca indonesia ke depan, sistem penjurian disempurnakan dengan beberapa penekanan baru untuk kebersamaan kita semua,” jelas Garin.
Menyambut Piala Citra tahun ini, Komite FFI mengusung tema Sejarah Film dan Media Baru, dengan subtema Beralih Masa Bertukar Rasa Film Indonesia. Seleksi dan penjurian akan berlangsung mulai tanggal 30 Agustus 2021 sampai 25 Oktober 2021.
Komite FFI merencanakan untuk menggelar Malam Nominasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2021. Sementara, Malam Penghargaan akan digelar pada tanggal 10 November 2021.