"Temuan ini menggarisbawahi perlunya perencanaan sumber daya dan layanan perawatan kesehatan yang tepat waktu, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang menderita sindrom pasca-Covid-19," kata peneliti.
Sebanyak 431 peserta dengan usia rata-rata 47 tahun terlibat dalam penelitian tersebut. Mereka dinyatakan positif Covid-19 sejak Februari hingga Agustus 2020.
Berdasarkan data, dari total itu, sekitar 89 persen merupakan orang yang bergejala saat didiagnosis, sementara 19 persen memerlukan rawat inap. Hingga kini, berbagai studi yang meneliti dampak long Covid masih terus berlangsung di seluruh dunia.
Para peneliti sedang mencari upaya dalam mengidentifikasi penyebab, faktor risiko, hingga kebutuhan pasien dengan gejala long Covid. Peneliti menyebut, fenomena ini juga bisa terjadi pada anak-anak.