Kamis 15 Jul 2021 15:19 WIB

Hati-Hati, Tinggalkan Botol Air di Mobil Bisa Picu Kebakaran

Jangan meninggalkan botol air di dalam mobil di jalur sinar matahari langsung.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Anda sebaiknya tidak meninggalkan sebotol air di mobil karena bisa menimbulkan risiko kebakaran.
Foto: Flickr
Anda sebaiknya tidak meninggalkan sebotol air di mobil karena bisa menimbulkan risiko kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BOISE -- Penting untuk tetap terhidrasi saat suhu meningkat pada musim panas. Namun, sebaiknya Anda mempertimbangkan lagi untuk tidak meninggalkan sebotol air di mobil karena bisa menimbulkan risiko kebakaran. 

Itulah yang terjadi pada Dioni Amuchastegui, seorang teknisi di Idaho Power, Amerika Serikat (AS). Dalam video yang beredar luas yang awalnya diunggah ke halaman Facebook perusahaan pada Juli 2017, Amuchastegui merinci panggilan dekat yang dia lakukan setelah sebotol air menyebabkan kursi truknya berasap.

"Saya sedang makan siang lebih awal dan duduk di truk. Saya kebetulan melihat asap keluar dari sudut mata saya, dan saya melihat ke atas dan memperhatikan bahwa cahaya dibiaskan melalui botol air dan mulai mengenai kursi," ujar Amuchastegui menjelaskan seperti dilansir di laman ABC 7, Kamis (15/7).

Botol air, ditinggalkan di jalur sinar matahari langsung yang masuk melalui jendela samping pengemudi. Hal itu meninggalkan dua bekas luka bakar kecil di kursi. Bahan tersebut panas saat disentuh.

"Ini bukan sesuatu yang benar-benar Anda harapkan, memiliki botol air membuat kursi Anda terbakar," ujarnya.

Namun, apakah pengalaman Amuchastegui itu kecelakaan aneh atau ancaman nyata? Sebulan setelah video aslinya diunggah, pemadam kebakaran Kota Midwest di Kota Midwest, Okla, menguji skenario botol air.

Video yang diunggah oleh pemadam kebakaran menunjukkan David Richardson berhasil membakar lubang melalui selembar kertas dengan botol air yang ditempatkan di bawah sinar matahari langsung. Meskipun Richardson memperingatkan bahwa eksperimen itu berhasil sebagian besar karena keadaan badai yang sempurna.

"Ini adalah botol bening dengan air bening di dalamnya," kata Richardson. 

"Jika ini kosong atau terisi sebagian, mungkin tidak akan berhasil atau memperbesar ini. Ingatlah semua faktor harus ada agar ini berfungsi," jelasnya.

Pengalaman Amuchastegui muncul di tengah spekulasi yang terus berlanjut mengenai aman atau tidaknya meminum air dari wadah plastik yang telah terpapar sinar matahari untuk waktu yang lama.

Dalam sebuah studi pada 2014, para peneliti dari University of Florida memaparkan 16 merek air minum kemasan yang berbeda pada kondisi 158 derajat selama empat pekan. Dari 16 botol, hanya satu yang melebihi standar EPA untuk antimon karsinogen dan bisphenol A (BPA) pada akhir percobaan, meskipun para peneliti masih memperingatkan agar tidak meninggalkan botol air di mobil untuk waktu yang lama.

"Jika Anda menyimpan air cukup lama, mungkin ada kekhawatiran (berbahaya)," kata profesor ilmu tanah dan air University of Florida, Lena Ma.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah minuman lain (terutama minuman yang lebih asam seperti jus dan kopi) dapat memiliki interaksi yang lebih intens dengan wadah plastik dalam kondisi panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement