Sebelumnya, bersin tidak pernah ditandai sebagai gejala Covid-19 dan cenderung terjedi pada orang yang sedang flu atau pilek. Peneliti mengatakan bahwa orang dengan alergi bersin karena kuman dengan cepat mengaktifkan sistem kekebalan mereka.
Bersin kemungkinan merupakan gejala yang harus diwaspadai di masa depan karena bisa menandakan seseorang membawa virus SARS-CoV-2. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa masker yang dikenakan untuk menutupi hidung dan mulut dapat mengurangi penyebaran virus corona dari cipratan liur saat orang batuk, bersin, dan berbicara.
Meski demikian, vaksin membuat potensi gejala Covid-19 serius berkurang secara significan. Data ZOE menunjukkan bahwa orang-orang yang telah divaksinasi, 49 persen kemungkinannya lebih kecil mengalami penyakit dengan gejala parah.
Data menunjukkan, perempuan memiliki peluang lebih tinggi berisiko terkena Covid-19 usai divaksinasi dua kali. Selain itu, orang di bawah usia 60 tahun dengan obesitas dan berada di wilayah atau daerah terpencil juga berisiko tinggi.
Peneliti mengatakan, efek vaksin bisa dipengaruhi oleh kualitas diet. Orang-orang yang menjauhi junk food cenderung lebih kecil kemungkinannya terkena Covid-19.