Jika tidak diangkat, jaringan yang berkembang pesat itu bisa mengganggu kemampuan Alafa menelan sehingga ada kemungkinan dia kelaparan dan mati lemas. Kondisi itu membuat orang tuanya memutuskan Alafa tidak bersekolah dan mencegah putri mereka bersosialisasi dengan anak seusianya.
"Mereka menyembunyikannya di rumah," kata Kalkidan Alemayehu Gebremariam, yang membantu keluarga Alafa sebagai penerjemah setelah mereka datang ke New York untuk operasi pada akhir Juni 2021.
Tahun lalu, seorang pejabat AS bertemu Alafa di Ethiopia dalam sebuah perjalanan dan memutuskan untuk melakukan sesuatu. Setelah pencarian dokter dari seluruh dunia yang dapat mengobati kondisi langka, pejabat tersebut menemukan pasangan O dan Waner.
Alafa menjalani operasi kompleks selama 12 jam pada 23 Juni 2021. O dan Waner membedah saraf wajah dan lehernya, dengan hati-hati mengangkat tumor dan bagian kulitnya yang tumbuh di sekitar kelainan tersebut. Para ahli bedah itu harus cermat menavigasi cabang saraf dan arteri vital.