REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan telur dapat membantu mengurangi kolesterol, menurunkan risiko penyakit jantung, dan mengandung protein berkualitas, semuanya rendah kalori. Namun, beberapa telur mungkin terlihat sedikit berbeda dari yang lain, seperti memiliki cangkang yang berbintik atau bergelombang.
Apa artinya bintik-bintik atau benjolan pada telur? Dilansir dari tasteofhome, Jumat (2/7), beberapa kulit telur berubah warna dengan bintik-bintik coklat tua. Itu dikenal sebagai telur berbintik. Bintik-bintik gelap itu dibuat di awal proses saat telur melewati saluran telur (organ yang memproses kuning telur dan menambahkan cangkang), dia berputar. Jika telur berputar terlalu lambat saat bergerak di sepanjang saluran, maka telur bisa terlihat sedikit berbintik-bintik.
Ada juga telur bergelombang, yang menandakan kulit telur memiliki beberapa tekstur. Itu juga terjadi di saluran telur ayam. Kondisi itu terjadi di saluran telur pada ayam tua, atau ayam muda yang tidak menerima nutrisi cukup. Ketika itu terjadi, kalsium dilepaskan yang membungkus puing-puing di dalam cangkang.
Apakah aman untuk makan telur berbintik-bintik atau bergelombang? Iya. Tak perlu membuang telur dengan kelainan fisik ini, telur kadaluarsa juga aman untuk dimakan. Bagian yang paling penting dalam hal keamanan telur adalah bagaimana Anda memasaknya? Ketakutan terbesar seputar keamanan telur adalah salmonella, sekelompok bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.
Pertama, pastikan telur disimpan di lemari es dan digunakan dalam waktu tiga minggu setelah pembelian untuk kualitas terbaik. Bahkan jika Anda tidak melihat warna gelap di dalam kulit telur setelah memecahkannya, penting untuk menjaga kebersihannya. Jika Anda bersentuhan dengan telur mentah saat memasak, pastikan untuk mencuci tangan, peralatan, dan permukaan apa pun yang mungkin terkena telur secara menyeluruh. Selain itu, pastikan telur dimasak sampai kuningnya mengeras. Intinya, telur yang bergelombang dan berbintik-bintik sangat aman untuk dimakan.