Jumat 02 Jul 2021 17:20 WIB

Tak Dapat Tabung Oksigen Saat Isoman, Harus Bagaimana?

Tak perlu membeli tabung oksigen untuk isolasi mandiri di rumah.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Warga membeli tabung oksigen di toko alat kesehatan CV Artasindo Medika, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (1/7/2021). Menurut pedagang, penjualan tabung oksigen saat pandemi COVID-19 meningkat 300 persen hingga 10-15 tabung oksigen berbagai macam ukuran per hari yang dijual antara Rp550 ribu-Rp3 juta per tabung.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Warga membeli tabung oksigen di toko alat kesehatan CV Artasindo Medika, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (1/7/2021). Menurut pedagang, penjualan tabung oksigen saat pandemi COVID-19 meningkat 300 persen hingga 10-15 tabung oksigen berbagai macam ukuran per hari yang dijual antara Rp550 ribu-Rp3 juta per tabung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat untuk tidak menyetok tabung oksigen. Seruan itu dilontarkannya menyusul makin banyaknya orang yang positif Covid-19 mencari tabung oksigen untuk persiapan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Siti mengingatkan bahwa yang membutuhkan tabung oksigen hanyalah orang yang saturasi oksigennya kurang dari 95 persen. Akan tetapi, pihaknya meminta masyarakat untuk mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, bukan membeli sendiri tabung oksigen.

Baca Juga

"Walau kondisi saat ini instalasi gawat darurat (IGD) mungkin penuh. Tapi, dengan lebih cepat ke rumah sakit (maka) ada waktu untuk tenaga kesehatan memberikan perawatan," katanya.

Bagaimana jika bantuan medis belum didapatkan? Nadia menyarankan agar masyarakat mengantisipasinya terlebih dahulu dengan melakukan posisi tengkurap (prone position).

Lalu, bagaimana kalau rumah sakit penuh?

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement