Kamis 01 Jul 2021 12:52 WIB

Kelompok Anak yang Dominan Alami MIS-C Saat Kena Covid-19

MIS-C mengusik anak-anak yang positif Covid-19.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Lesi ungu sangat mirip dengan cacar air, campak, atau bengkak akibat kedinginan dihubungkan dengan sindrom peradangan multisistem pada anak yang positif Covid-19.
Foto:

Dr. Roberta DeBiasi, penulis utama studi dan kepala divisi penyakit menular pediatrik di Children's National Hospital mengatakan bahwa data seperti ini akan sangat penting untuk pengembangan uji klinis seputar implikasi jangka panjang MIS-C. Studi tersebut dipublikasikan di The Journal of Pediatrics.

"Studi kami menyoroti fitur demografis, klinis, dan biomarker penyakit ini, viral load, serta sekuensing virus." ujar Dr. DeBiasi.

Studi observasional ini meneliti pengalaman 124 pasien anak di Children's National Hospital. Dari jumlah tersebut, 63 didiagnosis dengan MIS-C dan 61 akhirnya didiagnosis dengan kondisi yang berbeda, meskipun gejalanya serupa, dan disajikan sebagai kelompok kontrol.

Usia rata-rata pasien adalah 7,25 tahun. Dari mereka yang mengalami MISC sebanyak 2,52 persen sakit kritis. Pengujian positif melalui RT-PCR, serologi, atau tes antigen untuk infeksi SARS-CoV-2 saat ini atau sebelumnya adalah salah satu persyaratan untuk diagnosis MISC-2.

Konsisten dengan pemikiran saat ini bahwa MIS-C terjadi beberapa pekan setelah terinfeksi virus penyebab Covid-19. Lebih banyak anak dengan MIS-C yang dites positif untuk antibodi SARS-CoV-2, menunjukkan paparan pada masa lalu virus corona tipe baru tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement