Kamis 24 Jun 2021 15:39 WIB

Jaga Daya Tahan Tubuh, Vitamin Apa yang Terbaik?

Orang sering kali hanya berfokus pada satu jenis vitamin saja.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Minum vitamin (ilustrasi). Alih-alih hanya berfokus pada jenis vitamin tertentu, daya tahan tubuh sebaiknya dioptimalkan dengan memperbaiki pola makan.
Foto: PxHere
Minum vitamin (ilustrasi). Alih-alih hanya berfokus pada jenis vitamin tertentu, daya tahan tubuh sebaiknya dioptimalkan dengan memperbaiki pola makan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang yang mengandalkan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi Covid-19. Dalam hal menjaga daya tahan tubuh, sebagian orang sering kali hanya berfokus pada satu jenis vitamin saja.

Padahal, setiap vitamin memiliki kontribusi masing-masing dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, tak ada vitamin yang bisa dianggap "lebih superior".

Baca Juga

"Semua punya peran tak tergantikan," ungkap dokter sekaligus ahli gizi komunitas Dr dr Tan Shot Yen MHum saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/6).

Alih-alih hanya berfokus pada jenis vitamin tertentu, daya tahan tubuh sebaiknya dioptimalkan dengan memperbaiki pola makan. Biasakan untuk menerapkan pola makan dengan gizi seimbang setiap kali bersantap.

Selain itu, Dr Tan juga menganjurkan untuk mulai beralih dari produk-produk ultra proses ke pangan tradisional. Sebagai contoh, orang yang terbiasa menyantap nugget ayam bisa mencoba beralih ke sajian ayam tradisional, seperti soto ayam atau garang asem.

Perubahan ini juga berlaku dalam hal pemilihan bumbu memasak. Misalnya, orang yang biasa mengolah ikan gurame fillet asam-manis dengan bumbu botolan bisa mulai mencoba resep gurame bakar bungkus daun dengan sambal matah buatan sendiri.

"Tinggalkan kemasan, tingkatkan kupasan," kata Dr Tan.

Konsumsi makanan yang tergolong ke dalam kelompok functional food atau makanan fungsional juga dapat dilakukan. Makanan fungsional adalah golongan bahan pangan dengan kandungan antioksidan, fitolenol, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

"(Makanan ini) membawa manfaat kesehatan jika dikonsumsi sebagai kebiasaan," tutur Dr Tan.

Apa contohnya?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement