REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagi yang terlalu sibuk membuat sebagian orang lebih memilih untuk melewati sarapan. Padahal, para ahli telah memperingatkan betapa pentingnya sarapan sebagai bekal energi untuk beraktivitas seharian.
Para ahli berpendapat bukan tanpa alasan. Menurut laman Eat This Not That! yang dilansir pada Rabu (23/6), sebuah penelitian baru dari The Ohio State University menemukan, orang dewasa yang melewatkan sarapan, lebih mungkin kehilangan beberapa nutrisi penting dan membuat pilihan yang tidak sehat sepanjang hari.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Nutrition Society ini menganalisis data dari lebih dari 30 ribu orang dewasa Amerika. Para peneliti menemukan, mereka yang melewatkan sarapan lebih mungkin kehilangan kalsium dari susu, vitamin C dari buah, serta berbagai vitamin dan mineral lain yang Anda temukan dalam sereal yang diperkaya, termasuk vitamin D dan zat besi.
"Tidak hanya orang dewasa yang melewatkan sarapan kehilangan nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral, tetapi mereka juga mengonsumsi lebih banyak kalori, gula tambahan, dan lemak jenuh," ujar penulis pertama studi dan seorang mahasiswa doktoral di Fakultas Kedokteran di OSU, Stephanie Fanelli.
Selain itu, tidak sarapan memungkinkan Anda memiliki konsekuensi kesehatan. Fanelli mengatakan, seiring waktu, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit kardiovaskular.
Saat ini, kalsium, kalium, serat, dan vitamin D semuanya dianggap sebagai komponen makanan yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat untuk populasi umum AS, sebagaimana dinyatakan dalam pedoman diet terbaru USDA.
Meskipun mereka yang melewatkan sarapan itu dilaporkan juga makan siang, makan malam, dan makanan ringan yang lebih besar dibandingkan mereka yang makan pagi, para peneliti menemukan mereka yang melewatkan sarapan masih lebih mungkin untuk tidak memenuhi ambang batas bawah untuk nutrisi tertentu.
Fanelli mengatakan, sarapan adalah kesempatan untuk memulai dengan langkah yang benar. "Makanan yang biasa dimakan saat sarapan mengandung vitamin dan mineral yang diperkaya dan terjadi secara alami yang kita makan lebih sedikit di waktu makan berikutnya sepanjang hari," kata dia.
Profesor dietetika medis di OSU dan peneliti utama studi tersebut, Chris Taylor, menjelaskan beberapa nutrisi adalah produk makanan sarapan yang diperkaya. Nutrisi-nutrisi itu termasuk folat, thiamin, riboflavin, niacin, vitamin A, dan vitamin D.
"Tetapi ada juga banyak vitamin dan mineral yang diperoleh dari biji-bijian, produk susu, dan buah-buahan yang berasal dari makanan yang biasa dimakan saat sarapan," kata dia.
Sarapan juga membantu membuat pilihan makanan yang lebih baik. Berdasarkan studi tersebut, mereka yang sarapan juga ternyata membuat pilihan makanan yang lebih baik sepanjang hari.
Fenelli menyebut, dia dan timnya menemukan, orang dewasa yang sarapan memiliki kualitas diet yang jauh lebih baik, meskipun makan lebih banyak kalori total untuk hari itu daripada mereka yang melewatkan sarapan.
"Orang yang sarapan membuat keputusan diet yang lebih baik untuk hari itu, tidak hanya saat sarapan," kata dia.