3. Sesak napas
Orang obesitas dapat mengembangkan timbunan lemak yang besar di dalam dan di sekitar dada. Kondisi itu dapat menghambat pernapasan.
"Ketika mereka berbaring, mereka tidak bisa bernapas dengan benar. Pada beberapa orang yang memiliki jumlah lemak dada atau perut yang sangat besar, diafragma mereka sulit bergerak bebas dan bernapas,” kata Singh.
4. Alami gangguan tidur
Orang dengan obesitas dapat mengembangkan gangguan tidur atau sleep apnea. Itu karena kelebihan lemak menghalangi pernapasan mereka saat tidur.
"Mereka cenderung mendengkur dan mudah terbangun karena oksigen darah sangat rendah. Siklus ini berulang setiap beberapa menit sepanjang malam,” jelas Singh.
5. Sakit kepala
Sakit kepala bisa sangat dipengaruhi oleh berat badan. Satu kondisi yang disebut hipertensi intrakranial jinak, di mana tekanan meningkat pada otak, menyerupai rasa sakit tumor otak.
6. Depresi
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa obesitas membawa peningkatan risiko depresi. Depresi datang dengan risiko obesitas yang lebih tinggi. Singh bahkan melihat hampir semua pasien obesitasnya mengalami depresi.
“Depresi itu bisa timbul ketika individu tidak kunjung berhasil dengan dietnya. Itu kemudian membuatnya sering tidak percaya diri tampil di depan publik dan sulit bersosialisasi,” jelas dia.