REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa jenis makanan manis, seperti permen hingga kue, mungkin nikmat disantap. Namun, makanan manis ini cenderung tidak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan demi kesehatan.
Namun, cokelat yang juga memiliki rasa manis ternyata bisa menurunkan risiko sakit jantung apabila dikonsumsi secara rutin. Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Heart, melihat bagaimana cokelat berdampak pada kesehatan jantung.
Para peneliti menganalisis data selama hampir 12 tahun untuk lebih dari 20.900 orang dewasa dari Norfolk, Inggris. Peneliti mengambil bagian dalam studi melacak dampak diet pada kesehatan jangka panjang.
Dari mereka yang diteliti, 20 persen mengatakan mereka tidak makan cokelat, sementara yang lain mengkonsumsi rata-rata sekitar 7 gram per hari dengan beberapa yang makan hingga 100 gram setiap hari. Menurut penelitian, konsumsi cokelat yang sering bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner hingga 12 persen dibandingkan mereka yang tidak makan cokelat.
Para peneliti juga menemukan, cokelat juga bisa mengurangi risiko masuk rumah sakit atau kematian akibat penyakit jantung koroner hingga 9 persen. Bagian meta-analisis dari studi tahun 2015 menemukan, ada risiko yang jauh lebih rendah untuk setiap kejadian kardiovaskular dengan mereka yang mengkonsumsi cokelat dalam jumlah yang lebih tinggi.
Mereka memiliki risiko 25 persen lebih rendah mengalami serangan jantung, angina tidak stabil, atau angina stabil. Selain itu, risiko kematian akibat jantung koroner lebih rendah 45 persen.
Cokelat memiliki banyak manfaat kesehatan yang perlu diperhatikan. Menurut penelitian, konsumsi cokelat yang lebih tinggi juga menurunkan risiko stroke.
Para peneliti menemukan, asupan cokelat yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko stroke 23 persen lebih rendah dan penurunan risiko kematian terkait stroke 15 persen lebih rendah. Menggabungkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke, para peneliti menemukan risiko penyakit kardiovaskular 11 persen lebih rendah dan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular 25 persen lebih rendah.
"Tampaknya tidak ada bukti yang mengatakan bahwa cokelat harus dihindari pada mereka yang mengkhawatirkan risiko kardiovaskular," tulis para peneliti menyimpulkan, dilansir dari best life, Selasa (15/6).
Banyak ahli telah mencatat manfaat kesehatan dari cokelat. Menurut Mayo Clinic, flavonoid dalam biji kakao memiliki efek antioksidan yang mengurangi kerusakan sel yang terkait dengan penyakit jantung. Kemudian, membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah. Mayo Clinic memperingatkan, bahwa kita hanya boleh menambahkan cokelat ke dalam makanan kita dalam jumlah sedang.
"Kebanyakan cokelat komersial memiliki bahan yang menambah lemak, gula, dan kalori, dan terlalu banyak mengkonsumsi bisa berkontribusi pada penambahan berat badan, faktor risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes," kata para ahli di Mayo Clinic.
"Di sisi lain, kakao itu sendiri, tidak seperti cokelat. Kakao rendah gula dan lemak, dan berpotensi memberikan manfaat kesehatan. Jika kita menikmati rasa cokelat, tambahkan kakao biasa ke susu rendah lemak atau oat pagi kita di pagi hari.