REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Taylor Swift kembali meraih penghargaan sebagai Ikon Penulis Lagu dari National Music Publishers Association’s pada Rabu (9/6). Dalam pidato kemenangannya, Swift mengatakan bahwa kegiatan menulis lagu adalah suatu keajaiban sekaligus mistik baginya.
Swift termasuk salah satu penyanyi yang sering mencurahkan kegelisahan dan perasaannya lewat menulis lagu. Semua lagu di album “Folklore” misalnya, ditulis oleh Swift selama pandemi Covid-19.
“Saya sangat suka menulis lagu karena di dalamnya ada elemen yang masih sangat misterius. Saya pikir semua penulis lagu akan merasakan hal yang sama, ketika mereka mendapatkan ide menulis, mereka tidak tahu ide itu datangnya dari mana. Tapi pada akhirnya ide itu bisa menjadi sebuah karya musik,” kata Swift seperti dilansir dari NME, Kamis (10/6).
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada publisher, penggemar dan sesama penulis lagu. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kolaboratornya di masa lalu sampai sekarang.
“Terima kasih kepada siapa pun yang pernah menulis dengan saya di Nashville, ketika saya masih duduk di kelas delapan atau sembilan. Lalu untuk produser 'Folklore' dan 'Evermore' Jack Antonoff dan Aaron Dessner, terima kasih. Kalian telah membentukku menjadi penulis lagu seperti sekarang,” kata pelantun Exile tersebut.
Awal tahun ini, “Folklore” salah satu dari dua album yang dirilis tahun 2020 bersama dengan “Evermore”, memenangkan Grammy Award 2020 untuk Album Terbaik.
Taylor Swift juga meraih penghargaan BRITs Global Icon award pada BRIT Awards 2021. Swift menjadi wanita pertama yang meraih penghargaan tertinggi dalam upacara penghargaan musik paling terkenal di Inggris tersebut.
BRIT mengatakan bahwa Taylor Swift layak dianugerahi penghargaan Global Icon mengingat pencapaiannya di dunia musik yang luar biasa. Karya-karyanya juga sukses memberi pengaruh besar di industri musik global.