Rabu 02 Jun 2021 22:56 WIB

Tips Bangun Tidur Tanpa Bantuan Alarm

Kondisi medis tertentu dapat mempersulit sebagian orang untuk bangun pagi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Tips bangun tidur tanpa bantuan alarm (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Tips bangun tidur tanpa bantuan alarm (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa orang mengandalkan alarm untuk bisa bangun pagi. Namun, sebagian lainnya mungkin masih bisa tidur pulas meski alarm sudah berdering.

Ada juga yang hanya bangun untuk menekan tombol matikan alarm atau menunda. Jika tidak benar-benar mendengar alarm, Anda mungkin sedang tidur nyenyak.

Menurut Dr. Guy Meadows, salah satu pendiri dan pemimpin klinis di Sleep School, banyak faktor lain yang dapat menyebabkan tidur nyenyak, di antaranya yakni: 

1. Rutinitas tidur Anda

Kualitas dan jumlah tidur yang Anda dapatkan mungkin menjadi penyebab masalah tidur berlebihan Anda. Utamanya, jika Anda memiliki rutinitas yang tidak konsisten karena hal-hal seperti kerja shift.

"Apakah itu satu malam atau selama beberapa malam, dengan tidak tidur delapan jam penuh, Anda menciptakan hutang tidur yang perlu dilunasi," kata Meadows.

Tidur pada waktu yang salah untuk kronotipe alami Anda (jadwal tidur) juga bisa bermasalah. "Mereka yang secara alami night owl cenderung begadang pada malam hari, dan karena itu, tidur lebih larut pada pagi hari," ujarnya.

Saat alarm mereka berbunyi pada pagi hari, terutama pada jam-jam awal pagi hari, mereka berada dalam fase tidur yang lebih dalam dibandingkan mereka yang tidur lebih awal pada malam hari. Itu bisa menjadi resep bencana jika Anda memiliki panggilan bangun pagi.

Membangun rutinitas yang lebih baik dapat menghasilkan keajaiban, apakah Anda secara tidak sengaja kesiangan atau merasa sulit untuk bangun dari tempat tidur pada pagi hari.

"Dengan pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, akan lebih mudah untuk bangun pagi hari dan memulai hari Anda," kata Meadows.

Untuk memastikan Anda cukup tidur, ini mungkin berarti tidur lebih awal dari biasanya. Kebanyakan orang membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam. Jika Anda merasa sulit untuk tidur lebih awal satu jam atau lebih, cobalah meningkatkan waktu tidur Anda dengan peningkatan yang lebih mudah diatur, seperti 15 menit per malam.

2. Kesehatan umum Anda

"Kondisi medis tertentu dapat mempersulit sebagian orang untuk bangun pada pagi hari,” kata Hussain Abdeh, direktur klinis dan apoteker pengawas di Medicine Direct.

Misalnya, gangguan tidur irama jantung menghentikan Anda dari mengembangkan pola tidur yang teratur, yang dapat berarti Anda tidur lebih nyenyak yang lebih sulit untuk dibangunkan. Teror malam, tidur berjalan, dan apnea tidur juga dapat menyebabkan masalah, bersama dengan obat-obatan seperti beta-blocker dan pil tidur.

3. Kesehatan mental juga harus diperhatikan

"Salah satu gejala umum depresi adalah tidur berlebihan," kata Meadows.

Abdeh mengatakan orang yang mengalami depresi sering menjadi terlalu cemas atau lesu untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Ketika mereka akhirnya tertidur, mereka mungkin hanya memiliki beberapa jam sampai pagi dan dengan mudah tidur melalui alarm mereka.

Demikian pula, stres dan kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran yang mengarah pada kurang tidur dan kurangnya motivasi untuk bangun dari tempat tidur. Menariknya, depresi dan tidur memiliki hubungan dua arah. Artinya, kebiasaan tidur yang buruk dapat berkontribusi pada perkembangan depresi, dan mengalami depresi membuat seseorang lebih mungkin menderita masalah yang berhubungan dengan tidur.

"Jika Anda merasa semakin sulit untuk bangun dari tempat tidur, Anda mungkin ingin berbicara dengan profesional kesehatan mental tentang gejala depresi," kata dia.

4. Tingkatkan kebersihan tidur Anda

Mempraktikkan kebersihan tidur yang baik sebelum tidur juga penting untuk tidur nyenyak. Mengonsumsi makanan yang seimbang, tetap terhidrasi, dan berolahraga secara teratur dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak.

Saat malam menjelang, coba untuk menghindari kafein dan pilih aktivitas yang menenangkan seperti membaca buku, dibanding menggunakan perangkat pemancar cahaya biru seperti smartphone dan tablet.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement