Tahun lalu, ada laporan bahwa antibodi berkurang dengan cepat setelah orang terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19 dan media arus utama menafsirkan bahwa kekebalan tidak berumur panjang. Menurut Ellebedy, laporan tersebut telah salah tafsir.
Ellebedy menjelaskan, penurunan tingkat antibodi setelah infeksi akut adalah hal normal. Penurunannya tidak sampai ke nol, hanya sampai mencapai titik stabil.
Ellebedy mengungkapkan, timnya menemukan sel penghasil antibodi pada orang 11 bulan setelah gejala pertama. Ia meyakini sel-sel ini akan hidup dan menghasilkan antibodi selama sisa hidup manusia.
"Itu bukti kuat untuk kekebalan jangka panjang," tutur Ellebedy yang juga penulis senior untuk studi terbaru.
Namun, penelitian tidak dilakukan kepada mereka yang mengalami infeksi Covid-19 lebih parah. Belum jelas apakah mereka yang telah sembuh dari infeksi juga akan memiliki perlindungan jangka panjang yang sama karena terlalu banyak peradangan yang dialami saat terkena Covid-19 parah dapat menyebabkan respons kekebalan yang rusak.