Kamis 27 May 2021 14:37 WIB

Aktivitas dalam Mulut yang Sering Terjadi Saat Tidur

Beberapa faktor jadi penyebab seseorang menggemeretakkan gigi saat tidur.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Beberapa aktivitas dalam mulut yang terjadi saat tidur (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Beberapa aktivitas dalam mulut yang terjadi saat tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur merupakan keadaan periodik alami bagi setiap makhluk hidup untuk mengistirahatkan, menyembuhkan, atau meremajakan tubuh. Uniknya, ketika tertidur, mulut memiliki rutinitasnya sendiri yang dapat menjadi kontraproduktif dan menyebabkan beberapa orang terbangun dengan keadaan nyeri rahang, sakit gigi, mulut kering, dan bau mulut.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa hal tidak menyenangkan yang bisa terjadi di mulut saat tidur, seperti dilansir di laman Dentistry, Kamis (27/5):

1. Bruxism tidur

Bruxism tidur artinya kondisi di mana seseorang yang tidur sering kali menggemeretakkan, menekan, atau menggesekkan giginya ke atas dan ke bawah maupun ke kanan dan ke kiri secara tidak sadar. Ini adalah gangguan gerakan tidur berulang melalui aktivitas otot pengunyahan ritmik. 

Bruxism bisa terjadi sepanjang malam, khususnya saat seseorang berubah dari tahap tidur nyenyak ke tahap tidur ringan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan bruksisme, seperti stres, gigitan yang buruk, obat-obatan, tembakau, alkohol, narkoba, dan kafein.

2. Refluks asam

Refluks asam terjadi ketika asam lambung keluar ke tenggorokan dan mulut. Erosi gigi adalah proses kimiawi dimana asam melarutkan permukaan gigi secara permanen. Semakin lama asam menempel di gigi, semakin tinggi risiko kerusakannya. Kerusakan ini menyebabkan sensitivitas, peningkatan pembusukan, email tipis yang menyebabkan risiko lebih tinggi terkelupas.

3. Mengigau

Tidur berbicara atau somniloquy adalah berbicara sambil tidur. Berbicara saat tidur dapat disebabkan oleh pengaruh obat-obatan, stres emosional, demam, gangguan kesehatan mental, atau penyalahgunaan zat.

4. Ngiler

Air liur berlebih disebut hipersalivasi atau sialorrhea. Ini adalah produksi air liur berlebih atau ketidakmampuan air liur untuk mengalir ke dalam tubuh. Ketika tidur, Anda otomatis tidak bisa menelan air liur, sehingga air liur bisa berakhir di bantal atau seprai. Tidur miring atau tengkurap dapat menyebabkan air liur menggenang di mulut.

Air liur bisa disebabkan oleh infeksi. Dengan alergi, tubuh dapat memproduksi lebih banyak air liur untuk membuang racun, dan ini menyebabkan air liur. Infeksi sinus atau pernapasan juga memicu air liur berlebih.

5. Rheum

Rheum adalah lendir tipis yang dikeluarkan secara alami dari mata, hidung, dan mulut selama tidur. Itu terbuat dari lendir, darah, dan sel kulit, atau debu. Itu terjadi di sudut mulut dan menjadi berkerak.

6. Bernapas lewat mulut

Ketika tidur dan mulut terbuka, secara otomatis Anda juga akan bernapas lewat mulut. Sayangnya, jika terus-terusan bernapas melalui mulut, itu akan membuat saluran pernapasan mongering. 

Pada anak-anak, pernapasan mulut dapat menyebabkan gigi bengkok, kelainan bentuk wajah, atau pertumbuhan yang buruk. Sementara pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit periodontal, bau mulut, dan gigi berlubang.

7. Aroma napas tak enak

Saat tidur, aroma napas Anda pasti bau dan tidak enak. Itu akan semakin parah, jika malamnya Anda tidak menggosok gigi sehingga ada makanan, kotoran, dan bakteri yang tersisa di rongga mulut. Apa pun yang tertinggal di gigi, lidah, atau gusi itu akan memperparah bau mulut pada pagi hari.

8. Mulut kering

Mulut kering atau xerostomia, berarti tidak cukup produksi air liur yang cukup untuk fungsi normal. Ada banyak alasan mengapa mulut kering bisa terjadi pada malam hari. Seiring bertambahnya usia, tubuh tidak memproduksi banyak cairan, termasuk di dalam mulut. Saat tidur, tubuh secara alami menghindari produksi air liur yang terlalu banyak untuk mengurangi frekuensi menelan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement