Dokter umum Louise Wiseman menjelaskan, cahaya biru merangsang otak di malam hari, mengurangi sekresi melatonin dan mengganggu kualitas tidur. Wiseman menjelaskan, melatonin serupa steroid alami tubuh.
Kelenjar pineal merespons cahaya biru di siang hari untuk melepaskan melatonin dan membantu pengaturan 'ritme sirkadian' normal. Melatonin mendorong pembersihan dari beberapa kerusakan yang terjadi pada siang hari.
"Jika Anda terkena cahaya biru yang berlebihan, terutama di malam hari, hal itu justru dapat melakukan hal sebaliknya dan menghambat pelepasannya dan menyebabkan masalah pada tidur," ujarnya, dikutip dari laman Cosmopolitan.
Sementara, siklus tidur dan bangun yang terganggu dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh, siklus menstruasi, dan aktivitas.