Rabu 28 Apr 2021 03:40 WIB

Naiknya Kematian Akibat Kanker Serviks Karena Belum Divaksin

Usia produktif merupakan usia yang rentan terinfeksi virus HPV, terutama HPV tipe 16.

Papsmear/ilustrasi
Foto: topnews.ae
Papsmear/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Kandungan RS Siloam Kebon Jeruk dr Maria Ratna Andijani mengatakan peningkatan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia disebabkan banyak perempuan yang belum mendapatkan vaksinasi HPV.

"Peningkatan angka kematian akibat kanker serviks sebanyak 15 persen menunjukkan bahwa masih banyak perempuan Indonesia belum mendapatkan perlindungan kanker serviks dengan vaksinasi HPV," kata Maria dalam seminar daring bertajuk Girl Power: Living Life To The Fullest yang dipantau di Jakarta, Selasa (27/4).

Menurut dia, usia produktif merupakan usia yang rentan terinfeksi virus HPV, terutama HPV tipe 16 dan tipe 18 yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Berdasarkan rekomendasi Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa, vaksinasi HPV dapat memberikan perlindungan mulai dari usia 9 tahun hingga 55 tahun.

Selain itu, bagi para perempuan yang sudah menikah, perlu untuk melakukan deteksi dini secara dengan tes pap smear ataupun tes IVA secara rutin. "Saya mengajak perempuan-perempuan Indonesia untuk tidak menunda dan segera mencari informasi mengenai kanker serviks dan pencegahannya melalui vaksinasi HPV dengan berkonsultasi dengan dokter di Rumah Sakit atau klinik terdekat. Sebab, vaksinasi adalah

sebuah investasi kesehatan sehingga mencegah lebih baik daripada mengobati," tambah Maria.

Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk mengeliminasi kanker serviks dengan mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining dan 90 persen akses ke pengobatan terkait di semua negara. Selain itu, vaksinasi HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, tetapi juga penyakit terkait HPV lainnya, seperti beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement