REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Autisma Indonesia dr Melly Budhiman meminta para orang tua untuk memperhatikan perkembangan anaknya dan memeriksakannya ke dokter atau klinik tumbuh kembang. Hal ini harus segera dilakukan jika merasa anaknya memiliki keterlambatan perkembangan.
"Jangan ragu-ragu atau jangan malu untuk pergi ke dokter atau ke klinik tumbuh kembang karena makin cepat ditangani, makin baik," kata Melly, belum lama ini.
Ia mengatakan, perkembangan anak yang terlambat merupakan salah satu ciri anak autis. Melly menjelaska,n beberapa ciri anak autis yaitu terlambat dalam perkembangan komunikasi, sosialisasi dan perilaku.
"Terlambat dalam perkembangan komunikasi, terlambat dalam perkembangan sosialisasi dan terlambat dalam perkembangan perilaku, itu (autisme) sudah bisa didiagnosa pada umur dua tahun," kata Psikiater Anak itu.
Pihaknya pun meminta para orang tua yang merasa anaknya sulit berkomunikasi agar segera menguji kemampuan komunikasi anak. Dengan demikian dapat diketahui kondisi anak tersebut sedang mengalami keterlambatan bicara atau perkembangan komunikasi.
"Mesti membedakan kalau anak telat bicara, dia harus bisa komunikasi dengan lingkungan dengan tanpa bicara," katanya.
Selanjutnya, cara untuk menguji kemampuan sosialisasi dapat dilakukan orang tua dengan mengajak sang anak bermain dan bicara. "Dipanggil tidak mau menengok, diajak mengobrol matanya melengos kemana-mana, kita dekati malah pergi, berarti terlambat untuk sosialisasi," kata Melly.
Selain itu, seorang anak autis juga biasanya asyik dengan perilakunya sendiri seperti melompat-lompat, berteriak-teriak atau tertawa sendiri. Ia menambahkan, anak autis harus segera ditangani sejak dini dengan terapi.