REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berolahraga merupakan sebuah kegiatan yang sangat dianjurkan para ahli untuk menjaga keseimbangan tubuh kita. Namun, berolahraga sangat keras setiap hari tanpa jeda, sebenarnya dapat merusak fungsi mitokondria, sebuah organel kecil dalam sel yang bertanggung jawab untuk membakar energi yang dikonsumsi tubuh.
Singkatnya, ada sebuah penelitian dalam jurnal Cell Metabolism menunjukkan kita sebaiknya membatasi pelatihan keras dalam berolahraga selama 90 menit dalam satu pekan. Sementara studi baru lainnya, yang dilakukan oleh para peneliti di Oregon State University, juga menyelidiki hubungan antara kebiasaan olahraga dan fungsi mitokondria.
Apa yang mereka temukan adalah berita bagus untuk orang yang tidak sehat yang lebih suka melakukan latihan intensitas sedang, seperti berjalan cepat, bersepeda dengan kecepatan yang lebih ringan, atau melakukan aerobik yang lebih lembut. Menurut studi yang dikutip dari laman Eat This, Rabu (31/3), studi ini tidak berfokus pada atlet hardcore tetapi pada individu yang tidak banyak bergerak.
Para peneliti merekrut untuk serangkaian tes yang mengharuskan para partisan mengendarai sepeda statis selama satu jam dengan kecepatan sedang. Intensitas "sedang" didefinisikan sebagai berolahraga pada 65 persen dari upaya maksimum mereka. Setelah itu, para peneliti melakukan biopsi otot peserta untuk mengukur aktivitas mitokondria.
Dalam kaitannya dengan metabolisme, penting untuk diingat bahwa mitokrondria adalah hal-hal di dalam sel yang benar-benar melakukan tindakan penting, yaitu membakar dan mengambil kalori dan mengubahnya menjadi panas.
Mereka juga merupakan alasan mengapa berolahraga dan pertumbuhan otot sangat penting untuk penurunan berat badan dan kesehatan yang berkelanjutan. Sebab, otot adalah sarang mitokondria. Semakin banyak massa otot yang dimiliki, maka semakin banyak mitokondria yang dimiliki untuk membakar kalori.
Setelah bersepeda dengan kecepatan sedang selama satu jam, mitokondria subjek penelitian ditemukan telah membakar 12 persen hingga 13 persen lebih banyak bahan bakar berbasis lemak. Mereka juga menemukan, mitokondria telah membakar 14 persen hingga 17 persen lebih bahan bakar berbasis gula.
"Sungguh luar biasa bahwa bahkan setelah hanya satu jam berolahraga, orang-orang ini mampu menghabiskan lebih banyak bahan bakar," kata asisten profesor di OSU College of Public Health and Human Sciences, Matt Robinson.
Temuan tersebut mengungkapkan mengapa jenis olahraga tingkat sedang ini dapat membantu melawan obesitas dan bahkan mencegah efek diabetes. Menurut Robinson, secara fisiologis, ketika tubuh melakukan olahraga, gula cenderung dibakar terlebih dahulu sementara lemak disimpan, namun pada kasus diabetes dan obesitas.