Satu porsi buah bisa terdiri dari sebutir apel, pir, jeruk, atau peach ukuran medium. Bisa pula setengah butir alpukat atau setengah jeruk limau. 16 butir anggur setara dengan satu porsi buah, juga empat butir stroberi, dan seperempat bagian nanas.

Untuk sayuran, seporsi setara dengan 1/2 paprika, lima sampai delapan bagian kecil brokoli, juga satu wortel utuh berukuran medium. Satu porsi sayur juga sama dengan secangkir kale, bayam, atau selada mentah, atau setengah cangkir jika sudah dimasak.

Meski mencegah kematian dini, studi yang terbit di jurnal Circulation itu tidak mengatakan bahwa makan sehat menambah masa hidup. Selain itu, tidak semua sayur dan buah memberikan dampak serupa. Jagung, buncis, kentang, dan buah yang sudah diolah jadi jus tidak memberikan manfaat demikian.

Penelitian memang tidak secara spesifik menjelaskan jenis makanan mana yang paling baik memperbaiki kualitas hidup. Wang hanya mengingatkan diet sehat menangkal terjadinya inflamasi alias peradangan, faktor utama dari kematian dini.

Menurut Wang, aturan utamanya adalah setiap orang makan buah-buahan dan sayuran yang kaya serat serta antioksidan dalam jumlah cukup. Itu bisa membantu sel menangkal kerusakan akibat radikal bebas yang berpotensi menimbulkan malapetaka bagi tubuh.

Radikal bebas mempercepat penuaan, itu sebabnya makanan antioksidan sangat membantu. Oksidasi juga berkontribusi pada peradangan, yang meningkatkan risiko dan memperburuk semua jenis penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.

"Konsumen cenderung mendapatkan pesan yang tidak konsisten tentang pedoman asupan buah dan sayuran harian yang optimal serta jumlah yang disarankan, juga makanan apa yang harus disertakan dan dihindari," kata Wang, dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (2/3).

Ikuti Whatsapp Channel Republika