REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bertahun-tahun, emoji tawa disukai dan dimaksudkan untuk menyampaikan kegembiraan, tawa, dan keceriaan, atau untuk meringankan nada pesan. Wajah kuning yang familier dengan senyum lebar dan dua tetesan air di ujung mata bisa menjadi tawa virtual.
Namun sekarang, emoji teriakan tawa itu sudah berganti. Itulah yang dikatakan anak-anak muda sekarang.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pengguna Tiktok menggoda generasi milenial dan generasi yang lebih tua karena terlalu sering menggunakan emoji yang disebut wajah dengan air mata sukacita. "Saya berhenti menggunakannya beberapa waktu lalu karena saya melihat orang tua menggunakannya, seperti ibu, kakak, dan orang tua pada umumnya," kata Walid Mohammed (21 tahun) dilansir di laman Today, Kamis (18/2).
Koresponden NBC News sekaligus pembawa acara "Stay Tuned", Savannah Sellers, mengatakan, Generasi Z telah 'melupakan' emoji itu. "Aturan umum dari generasi ini adalah jika orang tua mereka menggunakannya, mereka tidak lagi menginginkannya," ujar Sellers.
Kaum muda telah memutuskan emoji tertawa-menangis membuat orang terlihat tua dan tidak keren. Menurut EmojiTracker.com, situs web yang melacak penggunaan emoji di Twitter secara real time, saat ini, emoji yang paling banyak digunakan adalah emoji tertawa menangis dan hati merah. Namun, seiring perkembangan tren, ketertarikan terhadap emoji itu berubah.
"Sudah menjadi kebijaksanaan umum di Tiktok bahwa emoji menangis sambil tertawa adalah untuk para boomer. Dan yang dimaksud dengan boomer adalah siapa pun yang berusia di atas 35 tahun," tulis postingan blog baru-baru ini di Emojipedia.
Baca juga : Produksi Lays dan Cheetos Dihentikan Mulai Agustus 2021
The Pew Research Center mendefinisikan milenial sebagai orang yang lahir antara 1981 dan 1996, dan siapa saja yang lahir setelah itu bagian dari generasi baru, alias Gen Z. Unggahan tersebut juga membahas pengganti untuk emoji tertawa-menangis, yaitu tengkorak. Secara harafiah dibaca, artinya, 'aku mati' atau 'sekarat'.