REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Agensi Jo Byeong-gyu membantah rumor bahwa aktornya menjadi pelaku kekerasan di sekolah. Agensi HB Entertainment secara resmi merilis pernyataan dengan menyebut informasi beredar tentang Jo Byeong-gyu sebagai rumor jahat dan informasi palsu.
"Ini adalah pernyataan resmi kami tentang rumor jahat dan informasi palsu yang menyebar tentang artis kami, Jo Byeong-gyu," kata agensi dilansir di Soompi, Rabu (17/2).
Agensi menyatakan telah menyelidiki rumor itu dan mengambil tindakan hukum terhadap orang yang menyebarkannya di komunitas daring. Agensi mengatakan secara resmi telah meminta penyelidikan polisi atas masalah itu. Dengan demikian, mereka mengatakan penyelidikan atas kasus itu telah dimulai.
"Kami tidak akan lagi menahan diri dalam hal perilaku kriminal seperti memproduksi massal dan menyebarkan rumor jahat tentang aktor kami," ujar agensi dari aktor serial 'The Uncanny Counter' itu.
Menurut hasil penyelidikan polisi, agensi menyatakan tak akan bersikap lunak atau bernegosiasi terhadpa pelaku. HB Entertainment menyatakan komitmennya melindungi hak artis mreka dalam menanggapi perilaku ilegal yang mencemarkan nama baik, seperti penyebaran rumor palsu dan komentar jahat.
Pernyataan resmi itu menanggapi unggahan yang muncul di forum daring pada Selasa (16/2). Seseorang mengaku menjadi korban perisakan Jo Byeong-gyu saat mereka bersama-sama sekolah di Selandia Baru. Kemudian, orang itu menuduh Jo Byeong Gyu membuat lelucon yang tidak senonoh, menghina para guru, dan berbicara dengan teman-temannya tentang merokok mariyuana.
Ini adalah kedua kalinya Jo Byeong-gyu terlibat dalam rumor kekerasan di sekolah. Pada 2018, seseorang yang mengaku sebagai teman sekelas Jo Byeong-gyu di sekolah dasar dan menengah menuduh bahwa aktor itu menunjukkan contoh perilaku kasar dan menghina teman-teman sekelasnya.
Saat itu, Jo Byeong-gyu membantah rumor tersebut. Dia menyatakan tidak banyak berhubungan dengan teman-teman sekelasnya karena kesibukan akting dan waktunya belajar di luar negeri di Selandia Baru.
Ikuti Whatsapp Channel Republika