Kamis 11 Feb 2021 21:45 WIB

80 Nakes Lansia Divaksin Covid-19 di RSUP Fatmawati

Meski telah divaksin tidak menjamin seseorang terhindar dari penularan Covid-19

Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) disaksikan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin (tengah) pada pencanangan pekan vaksinasi di Pendopo USU, Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/2/2021). Pencanangan pekan vaksinasi COVID-19 yang diikuti para nakes di Sumut tersebut guna menekan penyebaran di kalangan tenaga kesehatan.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) disaksikan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin (tengah) pada pencanangan pekan vaksinasi di Pendopo USU, Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/2/2021). Pencanangan pekan vaksinasi COVID-19 yang diikuti para nakes di Sumut tersebut guna menekan penyebaran di kalangan tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi Covd-19 bagi tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun terus berjalan. Sebanyak 80 tenaga kesehatan lanjut usia (lansia) telah menerima suntikkan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati hingga per Kamis (11/2).

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Fatmawati Loli Simanjuntak mengatakan, secara teknis pelaksanakan vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia di RS Fatmawati tidak jauh berbeda dengan vaksinasi bagi nakes lainnya. Namun demikian, pihaknya memastikan proses penyuntikan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. 

“Kalau perbedaan pasti ada, yang pasti kita harus lebih cermat dan hati-hati, kita juga menyiapkan dua dokter di ruang resusitasi, ambulance juga stand by. Kita lebih aware lah,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/2).

Loli mengungkapkan sejauh pelaksanaan vaksinasi Covid-19, belum ditemukan adanya reaksi spesifik maupun KIPI serius dari penyuntikan vaksinasi. Dia menjelaskan, kalaupun ada reaksinya sangat ringan. 

Menteri Kesehatan 2012-2014 Nafsiah Mboi yang turut disuntik vaksin Covid-19 di RS Fatmawati mengaku bersyukur menjadi salah satu orang yang mendapatkan vaksin Covid-19. Dengan vaksinasi maka membantu melindungi tubuh dari kemungkinan terjadinya dampak berat apabila terpapar/terinfeksi Covid-19. 

Nafsiah menjelaskan, meski telah divaksin tidak menjamin seseorang terhindar dari penularan Covid-19. Oleh karenanya protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun harus terus dijalankan. “Kalau seluruh masyarakat kita secara tertib melakukan hal (protokol kesehatan) ini maka Insya Allah infeksi baru akan turun,” kata dia.

Dia berharap vaksinasi Covid-19 terus dilakukan secara masif, termasuk bagi tenaga kesehatan yang masih aktif maupun non aktif. Sebab, sebagai salah satu kelompok rentan penting untuk diberikan vaksin agar tetap bisa produktif serta terlindungi dari potensi penularan Covid-19 orang sekitar. “Kunci penanganan Covid-19 ada di tangan kita, mari kita mengajak seluruh masyarakat supaya kunci ini yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan dan kalau bisa mengurangi mobilitas,” ujar dia.

Sementara itu, Tjandra Yoga Aditama, Member COVAX Independent Allocation of Vaccines Group (IAVG) mengatakan, tidak ada jalan lain untuk mengendalikan pandemi COVID-19 selain menerapkan 3M, 3T dan vaksinasi secara optimal. “Ketiganya harus dilakukan beriringan secara maksimal, kita juga harus bersyukur karena Indonesia menjadi salah satu dari sekian negara yang telah melakukan vaksinasi sejak awal Januari,” kata dia.

Di seluruh dunia, dia melanjutkan, tenaga kesehatan diprioritaskan sebagai penerima vaksin tahap pertama termasuk lansia. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menganjurkan nakes lansia karena memiliki risiko ganda, yaitu profesi mereka yang rawan terpapar Covid-19. Oleh karena itu, pemberian vaksin ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement