Kamis 11 Feb 2021 17:53 WIB

9 Cara Atasi Rambut Rontok Akibat Perimenopause

Kerontokan rambut menjadi salah satu masalah umum pada periode transisi menopause.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Kerontokan rambut menjadi salah satu masalah umum pada periode transisi menopause.
Foto:

5. Lakukan pijatan teratur

Penelitian menunjukkan bahwa pijat kulit kepala yang dilakukan dengan minyak esensial, termasuk lavender, cedarwood, thyme, dan rosemary, efektif merangsang pertumbuhan rambut. Kita juga bisa melakukan pemijatan kulit kepala sendiri, jadi tidak perlu pergi ke salon.

6. Pertimbangkan untuk mengubah gaya rambut

Ada gaya dan potongan tertentu yang sangat cocok untuk wanita dengan rambut yang mulai menipis. Misalnya dengan melakukan trim dan menambahkan lapisan untuk volume. Salah satu potongan yang sangat bagus untuk dicoba adalah gaya rambut bob.

7. Konsultasi dengan dokter tentang suntikan kortison atau akupunktur

Memang tidak ada data yang kuat tentang manfaat suntikan kortison untuk menumbuhkan kembali rambut. Namun ada beberapa wanita yang rutin melakukan cara tersebut dan berhasil. Suntikan kortison diberikan di kulit kepala, dan Mayo Clinic menyarankan agar suntikan ini dilakukan setidaknya dua bulan sekali.

Ada juga saran yang menyebut bahwa akupunktur adalah solusi. Namun British Acupuncture Society menyatakan bahwa tidak ada bukti yang kuat untuk itu. Akupunktur mungkin membantu mengatasi masalah yang melatarbelakangi seperti membantu mengobati lupus, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.

8. Cobalah beberapa suplemen utama

Biotin dan Viviscal mungkin bisa dicoba untuk menghentikan kerontokan rambut ketika perimenopause. Biotin kaya akan vitamin B yang dapat memperbaiki kondisi rambut dan kuku. Sementara Viviscal mengandung kalsium dan vitamin C yang menguatkan rambut.

9. Jangan dibuat stres

Ketika kita menerima semua tanda penuaan, itu bisa membantu mengurangi kerontokan rambut. Berbeda halnya jika kita stres, maka itu akan berpotensi menambah skala kerontokan. Jadi cobalah menghela napas panjang, dan menerimanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement