REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Film blockbuster fiksi ilmiah Korea pertama yang berlatar angkasa luar, Space Sweepers, berhasil menduduki peringkat puncak chart film Netflix pada Sabtu (6/2). Capaian itu tepat sehari setelah film rilis di seluruh dunia pada Jumat (5/2) lalu.
Prestasi itu tentu menunjukkan potensi film fiksi ilmiah buatan Korea. Berlatar 2092, Space Sweepers garapan Sutradara Jo Sung-hee berkisah tentang kru pembersihan angkasa luar yang mencoba menjual senjata pemusnah massal, humanoid Dorothy.
Film yang dibintangi Song Joong-ki dan Kim Tae-ri itu meraih posisi teratas dalam peringkat film Netflix dari setidaknya 16 negara di seluruh dunia, termasuk Prancis, Malaysia, Kroasia, Korea, dan Filipina. Menurut firma riset pasar FlixPatrol, capaian itu menandakan awal yang penuh kemenangan untuk blockbuster angkasa luar Korea.
Dilansir The Korea Herald, pada Ahad (7/2), film tersebut menunjukkan Korea mampu menciptakan karya audio visual angkasa luar yang memiliki sinematik setara dengan film-film Hollywood, serta menetapkan standar yang tinggi untuk diikuti film-film fiksi ilmiah Korea. Film dengan anggaran 25 miliar won (sekitar Rp 311 miliar) itu mengerahkan lebih dari 1.000 orang dari delapan perusahaan yang mengerjakan efek khusus dan grafik komputer.
Selain bahasa Korea menjadi bahasa utama film tersebut, elemen-elemen seperti Gedung 63 yang ikonik di Yeouido, Seoul pada 2092 juga ditampilkan dalam urutan pembukaan. Ada juga bendera Korea Selatan di pesawat angkasa luar milik kru pembersih Victory. Bahkan, ada kru yang memainkan permainan kartu Korea untuk menjaga karakteristik Korea tetap hidup di film itu. Akting para pemain juga membuat penonton tetap terlibat, terutama aktor veteran Yoo Hai-jin, yang memamerkan kehebatannya sebagai pengisi suara robot Bubs.
Meskipun film itu unggul di banyak bidang, tetapi karakter dan plotnya dinilai kurang berkembang. Banyak film sci-fi Barat bertema angkasa luar, seperti Interstellar, Gravity, Ad Astra, The Martian, dan lainnya telah mendalami ilmu di balik petualangan luar angkasa, bersama dengan visual dan efek suara yang luar biasa.
Space Sweepers bukanlah film dengan pahlawan berkekuatan super, juga bukan film yang memiliki kedalaman ilmiah dibandingkan dengan film fiksi ilmiah lainnya. Adegan demi adegan, akting, dialog lucu, dan efek khusus menarik perhatian pemirsa, tetapi secara keseluruhan, plotnya menimbulkan banyak pertanyaan. Misalnya, salah satu penjahat tanpa latar belakang cerita tampaknya muncul secara tiba-tiba di akhir, sementara twist tertentu tampak dipaksakan.
Namun film itu dibuat untuk bioskop, dan menontonnya di layar kecil tentu membuat orang tidak maksimal membayangkan bagaimana mestinya. Space Sweepers memutuskan untuk dirilis di Netflix, setelah rilis teatrikal diundur karena Covid-19. Padahal, layar besar dan speaker berkualitas dari bioskop akan membuat film lebih hidup.
Para aktor tampaknya menyadari kerugiannya, seperti yang disarankan aktris Kim Tae-ri selama konferensi pers yang menyanyangkan penonton tak bisa menikmati suara dari film seperti jika tayang di bioskop. Sementara Yoo Hai-jin dan Jin Seon-kyu memberi solusi agar penonton membeli soundbar terjangkau untuk menonton film itu dengan suara berkualitas. Sejauh ini, belum ada rencana yang diumumkan untuk menayangkan film berdurasi 136 menit itu di bioskop.