REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang mengandalkan secangkir kopi pagi untuk memulai hari. Kafein adalah obat legal yang paling banyak digunakan di dunia, tetapi sebagian orang mungkin tidak menganggap kopi sebagai obat, walaupun kafein merupakan stimulan.
Terkadang dorongan sementara yang didapatkan dari kopi tidak sebanding dengan efek samping negatifnya, seperti kegelisahan, kecemasan, atau masalah lainnya. Beberapa orang berhenti minum kopi karena kondisi medis, misalnya ahli gizi Lauren Manacker berhenti minum kopi setelah menderita gegar otak.
"Saya mengalami sakit kepala yang parah dan menemukan bahwa kafein sangat merangsang otak saya sehingga membuat saya merasa tidak enak. Kondisi saya segera membaik setelah saya berhenti minum kafein," ujar Manacker dilansir CNET, Sabtu (6/2).
Lalu bagaimana cara berhenti minum kopi? Berhenti minum kopi bergantung pada seberapa kecanduan kopi, makin kecanduan maka bisa jadi akan sangat sulit menghentikannya. Jika hanya meminum kopi hanya sesekali, mungkin tidak akan kesulitan untuk berhenti.
Berikut beberapa cara yang direkomendasikan Lauren Manacker agar dapat berhenti minum kopi.
1. Mengurangi takaran
Memulai berhenti dengan perlahan-lahan dengan mencoba membuat kopi setengah kafein atau mengurangi jumlah kopi yang diminum. Misalnya, alih-alih satu cangkir, jadikan setengah cangkir. Bisa juga dengan mengurangi jumlah kopi dalam gelas per harinya secara bertahap.