Ahad 31 Jan 2021 21:29 WIB

Kanker Serviks Banyak Diderita Usia Produktif

Sebanyak 50 perempuan di Indonesia meninggal setiap harinya akibat kanker serviks.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Kanker serviks (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kanker serviks (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker serviks hingga kini masih menjadi penyakit yang ditakuti dan telah memakan banyak korban jiwa. Ketua Umum dan Pendiri Cancer Information and Support Center (CISC), Aryanthi Baramuli Putri, mengatakan kanker serviks paling banyak diderita orang yang berada di usia produktif.

"Yakni usia 35-55 tahun, perjuangan melawan kanker bukanlah hal yang mudah," ujarnya dalam webinar bertajuk "Lindungi Diri dan Orang Terkasih dari Kanker Serviks", Sabtu (30/1).

Menurut dia, butuh edukasi berkelanjutan terhadap masyarakat luas untuk mendeteksi dini kanker serviks. Kanker dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV dan IVA test/pap smear

Vaksin HPV merupakan investasi kesehatan sebagai langkah perlindungan utama dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan virus HPV. Penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama secara berkesinambungan dalam upaya promotif, preventif, diagnosis, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif untuk penanggulangan kanker yang lebih baik.

Menurut data GLOBOCAN 2020, Human Papilloma Virus (HPV), sebagai penyebab kanker serviks telah merenggut 21.003 jiwa dan terdapat 36.633 kasus baru terhadap perempuan. Artinya, 50 perempuan di Indonesia meninggal setiap harinya.

Hal tersebut menjadikan kanker serviks sebagai kanker urutan kedua terbanyak di Indonesia. Terlebih lagi, dari keseluruhan kasus kanker serviks baru yang ditemukan di Indonesia, diketahui lebih dari 80 persen sudah pada stadium lanjut. Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal serta tingkat keberhasilan juga menurun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement