Berdasarkan survei yang dilakukan IPB dan Unilever di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu, Dodik menyebut, sekitar 85 persen ibu dengan anak balita dan usia sekolah tak memahami masalah gizi. Pun jika melihat data indikator Asia, hampir 46 persen ibu-ibu belum bisa mempraktikkan bagaimana pola pangan beragam sebagai indikator konsumsi pangan yang bergizi.
“Jadi jumlahnya cukup besar ibu-ibu yang masih belum menyadari permasalahan ini,” kata Dodik.
Kondisi hidden hunger bisa memiliki dampak jangka panjang. Dodik menjelaskan zat gizi mikro berfungsi membantu proses metabolisme, misalnya, untuk memproduksi energi, tumbuh kembang, perawatan jaringan, dan sebagainya. Spektrum manfaatnya sangat luas, sehingga bisa terjadi di berbagai kelompok usia.