Sabtu 23 Jan 2021 08:35 WIB

Apa Itu Seduh Kopi Pour Over?

Pour over termasuk paling digemari barista hingga penyeduh rumahan saat ini.

Pour over adalah salah satu metode menyeduh kopi manual yang digemari saat ini.
Foto: StockSnap from Pixabay
Pour over kembali harum pada era kopi spesialti.

Perkembangan Pour Over

Penemuan kertas filter dan dripper berdesain corong oleh Melitta bisa dikatakan sukses besar. Banyak perusahaan lain yang kemudian terdorong mengembangkan peranti seduh kopi bermetode pour over.

Salah satu populer adalah Chemex Coffemaker. Diciptakan oleh ahli kimia Jerman Peter Schlumbohm pada 1941. Latar belakang keilmuannya memberikan keuntungan dalam memahami ekstraksi kopi. Peter lalu mengembangkan filter kertas lebar yang diklaim dapat menyaring pahit, minyak, dan ampas dari kopi.

Pada 1959 desain Chemex, yang mirip gelas jam pasir, dijuluki salah satu desain terbaik era modern. Pegangan kayu berlapis kulit pada lehernya memudahkan penyeduh memegang karafe yang masih panas dan membuatnya antiselip. Bahan gelasnya terbuat dari kaca khusus laboratorium yang mencegah aroma atau residu kimia menempel.

photo
Chemex Coffeemaker. - (clone5529 via Pixabay)

Selain Chemex, alat pour over lain yang sukses adalah V60. Ia dikembangkan Hario, perusahaan Jepang yang berdiri sejak 1921 dan awalnya fokus membuat gelas tahan panas untuk laboratorium. Mereka masuk pasar rumah tangga pada 1948.

Hario mengenalkan V60 pada 2005. Namanya diambil dari desainnya yang mirip huruf “V” dengan kemiringan sudut 60 derajat. Desain itu disebut memungkinan air mengalir ke tengah sehingga memperlama waktu kontak serbuk kopi dengan air.

Ia juga, tidak seperti peranti sejenis berlubang kecil, memiliki satu lubang besar di dasarnya sehingga memungkinan penyeduh memodulasi rasa dengan mengatur kecepatan aliran air dari tuangannya.

Kelebihan lainnya adalah alur spiral di dinding dalam. Disebut memungkinkan udara keluar dan mengalur air secara baik saat proses ekstraksi kopi. Mirip dripper sejenis, benda mirip cangkir berbentuk kerucut ini menampung kertas filter dan dapat didudukkan di atas cangkir atau carafe.

 

photo
Hario V60. - (Eray Genc from Pixabay)

Selain V60, Kalita Wave juga dripper populer yang dikembangkan dari Jepang. Wadahnya memiliki alas rata dengan tiga lubang, yang meminimalisasi lubang serapan di area kopi. Dripper ini didesain untuk meminimalisasi kontak dengan filter sehingga dapat menjaga suhu konsisten dan perembesan air yang merata.

Alat pour over lainnya berbasis filter kain, seperti Chorreador dari Kosta Rika. Chorreador menggunakan kayu berdiri untuk menyangga penyaring kain di atas cangkir. Keuntungan dari filter kain adalah dapat digunakan berulang. Ia masih digunakan hingga sekarang.

sumber : The World Atlas of Coffee, perfectdailygrind.com, melitta.com, nytimes.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement