REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Oksalat merupakan antinutrien yang bisa ditemukan di banyak makanan dan minuman, termasuk kopi dan soda. Bila dikonsumsi berlebihan, oksalat dapat meningkatkan risiko batu ginjal pada individu tertentu.
Selain itu, oksalat juga dikaitkan dengan dampak buruk lain bagi tubuh. Dampak lain dari konsumsi oksalat berlebihan adalah kemampuan oksalat untuk mengikat kalsium di saluran pencernaan sehingga penyerapan kalsium atau mineral secara umum dapat menurun.
Jumlah berlebih yang dimaksud di sini adalah jumlah yang sangat besar dan cenderung tidak realistis menurut asisten profesor di departemen kesehatan gizi masyarakat Oklahoma State University Jill Joyce. Oleh karena itu, Joyce mengatakan beragam stuid telah menunjukkan bahwa antinutrien tidak menjadi kekhawatiran
"Kecuali dikonsumsi dalam jumlah yang sangat besar," ujar Joyce, seperti dilansir EatThis, Rabu (20/1).
Seperti dilansir Healthline, oksalat juga ditemukan pada sayur dan buah yang dikenal sebagai makanan sehat. Oleh karena itu menghindari makanan dengan kandungan oksalat sepenuhnya tidak baik bagi kesehatan.
Selain itu, sebagian oksalat yang dikonsumsi juga bisa dipecah oleh bakteri di dalam usus sebelum oksalat mengikat mineral. Salah satu jenis bakteri yang dapat memecah oksalat adalah Oxalobacter formigenes.
Orang-orang yang berisiko terhadap batu ginjal dinilai bisa mendapatkan manfaat dengan menjalani diet rendah oksalat. Akan tetapi, orang-orang yang sehat tidak perlu menjauhi makanan atau minuman yang mengandung oksalat.
Dengan kata lain, orang-orang yang sehat dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung oksalat seperti bayam, ubi, kacang, soda, dan kopi. Namun, kopi dan soda sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan karena alasan lain. Salah satunya adalah karena kandungan gula yang tinggi di minuman tersebut.
Di samping itu, jangan lupa untuk banyak minum air putih. Minum air putih yang cukup dapat membantu mencegah terjadinya batu ginjal.