Kamis 07 Jan 2021 07:33 WIB

Orang Tua Lomba Pintar-pintaran Anak, Ini Kata Dokter

Dokter anak soroti tren membandingkan anak di kalangan orang tua.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Dokter anak soroti tren membandingkan anak di kalangan orang tua (Foto: ilustrasi)
Foto: PxHere
Dokter anak soroti tren membandingkan anak di kalangan orang tua (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang tua mengharapkan perkembangan yang optimal bagi sang buah hati. Saat ini tidak sedikit orang tua yang membanding-bandingkan perkembangan si kecil dengan anak lainnya.

dr Miza Afrizal, BMedSc, SpA, MKes, Doctor Klinik Kecil menyoroti tren yang sedang muncul di masyarakat tersebut. Menurutnya, hal tersebut tak perlu dilakukan karena pada prinsipnya setiap anak punya stimulasi yang berbeda.

Baca Juga

“Saya lihat lomba pintar-pintaran, lomba usia berapa bisa duduk, lari dan lainnya, padahal stimulasi anak tidak bisa disamakan karena sifatnya itu range, jarak,” kata Miza dalam webinar bersama Zwitsal, belum lama ini.

Miza mengatakan, sebagai contoh, anak bisa duduk di usia 4-7 bulan. Hal itu tidak mengartikan ada anak yang kurang atau lebih pintar. Keduanya adalah waktu yang normal.

Hendaknya stimulasi tetap diberikan sesuai kemampuan jangan sampai memaksakan anak yang belum bisa melakukannya sehingga menciderakan anak. Meski begitu, orang tua tetap perlu memantau perkembangan anak sesuai usia, salah satunya melalui buku panduan KMS.

Miza juga menambahkan, sebisa mungkin orang tua perlu menyadari periode mulai dari dalam kandungan sampai paling tidak umur anak mencapai dua tahun. Banyak hal yang menentukan keberhasilan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari nutrisi, stimulasi, dan tentunya bonding orang tua dan anak sejak masih dalam kandungan.

Tidak hanya bermanfaat untuk tumbuh kembang, bonding yang kuat juga diperlukan bayi untuk membuatnya tenang saat menghadapi lingkungan baru di luar kandungan. Penting bagi Ibu untuk memenuhi kebutuhan dasar anak, yaitu grow, love, dan play untuk tumbuh kembang yang optimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement