Selasa 05 Jan 2021 07:36 WIB

Lansia 82 Tahun Dapatkan Vaksin Pertama AstraZeneca

Lansia laki-laki penerima vaksin pertama AstraZeneca merupakan pasien dialisis.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Seorang lansia berusia 82 tahun menjadi orang pertama di luar proses uji klinis yang mendapatkan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca (Foto: ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/LOUISA GOULIAMAKI
Seorang lansia berusia 82 tahun menjadi orang pertama di luar proses uji klinis yang mendapatkan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang lansia berusia 82 tahun menjadi orang pertama di luar proses uji klinis yang mendapatkan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca. Laki-laki yang merupakan pensiunan manajer ini merupakan seorang pasien dialisis atau cuci darah.

"Vaksin ini berarti besar untuk saya. Bagi saya, ini satu-satunya cara untuk kembali ke kehidupan normal," ungkap pemilik nama Brian Pinker tersebut, seperti dilansir The Guardian, Selasa (5/1).

Baca Juga

Penyuntikan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca pertama pada Pinker dilakukan oleh kepala perawat rumah sakit Churchill Sam Foster. Foster mengatakan momen ini merupakan sebuah kehormatan bagi dirinya.

"Tak ada hal lain yang lebih diinginkan NHS saat inis elain memastikan program ini berjalan dalam skala yang nyata di seluruh NHS," ujar Foster.

Pinker diberikan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca di rumah sakit Churchill pada Senin (4/12). Pemerintah Inggris menilai proses ini sebagai sebuah momen yang sangat penting dalam upaya melawan pandemi Covid-19.

"Saya harap vaksin ini memperbarui harapan semua orang bahwa ujung dari pandemi ini sudah terlihat," pungkas Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.

Membangun harapan memanga sesuatu yang baik. Akan tetapi, Chief Medical Officer Inggris Chris Whitty mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu terlena dengan kehadiran vaksin. Whitty mengatakan protokol kesehatan masih harus tetap diterapkan dalam keseharian dengan baik.

"Kita harus mematuhi jaga jarak sosial mulai saat ini," tukas Whitty.

Hal serupa juga ditekankan oleh Kepala Oxford Vaccine Group Prof Andrew Pollard. Meski kehadiran vaksin memberikan harapan, Prof Pollard mengingatkan bahwa kondisi pandemi di Inggris cukup berat.

"Kita memiliki pekan-pekan yang cukup berat di depan kita," tambah Prof Pollard.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjanjikan bahwa puluhan juta orang akan divaksin per musim semi mendatang. Baru ada 530.000 dosis vaksin yang siap untuk digunakan per minggu ini. Akan tetapi, pemerintah memasitkan bahwa distribusi program ini akan dipercepat.

Program vaksin Covid-19 ini merupakan program vaksin terbesar dalam sejarah layanan NHS Inggris. Direktur Medis NHS  Prof Stephen Powis menilai program ini memiliki permulaan yang sangat kuat.

"Ini berkat upaya sagat besar dari para petugas NHS yang sudah menyalurkan lebih dari satu juta suntikan (vaksin)," seru Prof Powis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement