Sumber penularan, menurut Nurhayati, bukan hanya Covid-19. Terompet juga bisa menjadi sumber penularan penyakit lainnya, seperti infeksi TBC, hepatitis, dan infeksi saluran napas.
"Ketika pandemi, kita takutkan infeksi Covid-19," tutur dokter yang praktik di Primaya Hospital Karawang, Jawa Barat ini.
Nurhayati menjelaskan, berdasarkan penelitian, virus SARS-CoV-2 ini bisa bertahan lebih lama pada permukaan kardus atau kertas karton, yakni hingga 24 jam. Pada jenis permukaan ini virus bisa menempel lebih stabil.
Sementara itu, pada bahan plastik, virus bisa bertahan dua sampai tiga hari. Dalam hal ini pada permukaan terompet yang terbuat dari plastik.
"Selain harus menjaga kebersihan tangan dan permukaan benda-benda yang disentu, kita juga harus menjauhi terompet karena ketika sudah dicoba dari mulut ke mulut, air liur bisa memudahkan perpindahan virus, langsung menempel pada permukaan atau kertas karton terompet," jelas Nurhayati.
Selama pandemi ini, Nurhayati menyarankan untuk tidak menggunakan terompet dalam bentuk apapun. Ia mengingatkan, masyarakat tidak tahu di antara atau sekelilingnya ada orang yang terinfeksi Covid-19.
"Apalagi ditempat keurmunan orang banyak yang sangat-sangat memudahkan penularan Covid-19," ujarnya.