REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian masyarakat, malam tahun baru identik dengan perayaan, pesta kembang api, dan meniup terompet. Namun, tahun ini rasanya akan berbeda.
Di tengah pandemi, tradisi itu sontak berubah. Risiko penyebaran virus corona tipe baru penyebab Covid-19 bisa semakin tinggi bila orang tidak melakukan jaga jarak, termasuk saat membeli terompet di pinggir jalan.
Lebih lanjut, mungkinkan lewat terompet yang dibeli terjadi penularan Covid-19? Dokter spesialis paru dr Nurhayati SpP menyebut, terompet dari bahan kertas maupun fiber marak tersedia.
Penjual atau pengrajin terompet biasanya mengetes dengan meniupkan terompet sebelum dijual. Di samping itu, bisa saja orang yang akan membelinya juga mencoba terlebih dahulu.
"Saat dicoba, ditiupkan, terompet bisa terkena air liur dari yang meniupkannya. Bahaya. Jika ada yang sakit, maka akan menjadi sumber penularan penyakit," ujar Nurhayati kepada Republika.co.id, Jumat (18/12).