Sabtu 19 Dec 2020 04:28 WIB

Januari 2021, PAS Band Rilis Album ke-10

PAS Band sudah menabung banyak lagu selama belasan tahun.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
PAS Band merilis album baru setelah jeda sejak 2008.
Foto: PAS Band/VMC Music
PAS Band merilis album baru setelah jeda sejak 2008.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PAS Band segera merilis album ke-10 mereka pada Januari 2021. Grup musik beranggotakan Yukie (vokal), Trisno (bas), Bengbeng (gitar), Richard (drum), dan Sandy (drum) itu terakhir kali merilis album pada 2008.

Jeda belasan tahun bukan waktu yang sebentar, karena itu PAS Band berusaha menyiapkan materi albumnya dengan matang. Salah satu penabuh drum, Sandy, mengatakan bahwa PAS Band sudah menabung banyak lagu selama masa tersebut.

Baca Juga

Dari berbagai judul yang ada, dipilih delapan lagu yang akan termuat dalam album. Menurut Sandy, format album ke-10 berupa album mini, dengan pertimbangan berubahnya perkembangan industri musik Tanah Air.

Aspek promosi, distribusi, hingga cara menikmati musik kini sudah bergeser. Dengan demikian, PAS Band memilih untuk memaksimalkan eksplorasi semua lagunya, bukan mengandalkan satu atau dua lagu saja.

"Dulu kalau buat album, lempar satu lagu jagoan, laku atau tidak. Sekarang semuanya bisa. Kalau ditanya, semuanya lagu terbaik PAS Band, karakternya beda-beda. Setiap lagu punya kekuatan masing-masing yang unik," ucap Sandy.

Salah satu lagu teranyar PAS Band yang baru saja dirilis bertajuk "Sesungguhnya", juga bakal termuat dalam album mendatang. Tembang tersebut semula diciptakan oleh Bengbeng sang gitaris, dengan riff-riff gitar akustik.

Vokalis PAS Band, Yukie, kemudian memperdengarkannya kepada sang putra, Dechan. Keduanya memainkan nada harmonik dan minor dari riff gitar Bengbeng, lantas Yukie mulai bersenandung membuat bagan lagu dan menggubah liriknya.

Lirik lagu terinspirasi dari memori perjalanan rumah tangga Yukie dan istrinya selama 20 tahun. Dia menyisipkan pesan tentang kebahagiaan sejati, juga penyesalan karena manusia telah salah memaknai kebahagiaan.

"Sesederhana itu. Betapa selama ini kami sudah terbuai dalam perjalanan yang sia-sia. Kami tidak pernah menabung akhirat, hanya sibuk menabung di dunia saja," kata pria 51 tahun yang beberapa tahun terakhir memutuskan untuk berhijrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement