Selasa 08 Dec 2020 20:41 WIB

Sekuel Borat Ditentang Bersaing di Oscar dan Golden Globes

Borat 2 ditulis dan dibintangi oleh Sacha Baron Cohen.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Poster film Borat 2 terpajang di bus RATP, Paris, Prancis. Borat 2 mendapatkan kecaman dari organisasi advokasi di berbagai negara.
Foto: en24news
Poster film Borat 2 terpajang di bus RATP, Paris, Prancis. Borat 2 mendapatkan kecaman dari organisasi advokasi di berbagai negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah organisasi advokasi menyerukan larangan bagi sekuel Borat bersaing mendapatkan penghargaan industri film terkenal. Mereka tak ingin sinema yang dibintangi Sacha Baron Cohen itu punya kesempatan untuk bersaing di Academy of Motion Picture Arts and Sciences, Hollywood Foreign Press Association, Directors Guild of America dan British Academy of Film and Television Arts.

Organisasi yang berbasis di Kanada, Inggris, Turki, Mongolia, Georgia, dan Kazakhstan menyerukan agar Borat 2 tak tidak dapat diajukan untuk Oscar, Golden Globes, Directors Guild, dan BAFTA Awards, yang merupakan beberapa ajang penghargaan bergengsi di industri itu. Seruan yang sama digaungkan aktivis di Hongaria dan AS.

Baca Juga

Borat 2 mendapat kecaman dari masyarakat Kazakhstan di Kanada, Asosiasi Budaya dan Media Kazakhstan, serta Asosiasi Persahabatan dan Budaya Kazakhstan dan Negara-Negara Eurasia. Persatuan Wanita Kazakhstan di Mongolia, Jaringan Global Pengusaha Wanita Georgia, Empat Musim dari Georgia, dan Pengusaha Kreatif Kazakhstan juga keberatan dengan cerita Borat.

CAIR National, Hungarian Turan Foundation, Asosiasi Kazakh-Amerika, Akademi Film Hollywood, dan Komunitas Kazakh di seluruh dunia turut mengecam film tersebut. Banyak organisasi mengeklaim bahwa film yang ditulis Cohen itu dianggap menormalkan, mempromosikan, dan memonetisasi pencatatan, stereotip etnis, perampasan budaya, dan rasisme dalam hiburan.

"Cohen melampaui standar moral atau etika dalam menggambarkan orang Kazakh sebagai misoginis, inses, anti-Semit, dan biadab," kata CEO dari Akademi Film Hollywood, Gia Noortas, dilansir Fox News, Selasa (8/12).

Karena kesalahan representasi yang berbahaya itu, menurut Noortas, lebih banyak orang Kazakhstan akan menghadapi pelecehan rasial, penindasan, penghinaan, dan dehumanisasi. Karena itu, dia menyerukan kepada organisasi penghargaan film di seluruh dunia untuk secara terbuka mengutuk

whitewashing dan perampasan budaya, melawan rasisme dan kebencian rasial, serta menyingkirkan Cohen, pemeran, kru, dan film Borat 2 dari kompetisi pada tahun ini.

"Kami memahami bahwa sifat komedi adalah untuk menguji batas-batas apa yang dapat diterima, tetapi tidak dengan mengorbankan negara kami," ujar Noortas.

Lebih lanjut, Noortas menekankan bahwa film tersebut sebagai perwujudan rasisme. Dia menjelaskan selama ini, perempuan Kazakhstan telah menjadi target pelecehan, anak-anak Kazakhstan diintimidasi, dan warga Kazakhstan di seluruh dunia menghadapi diskriminasi.

Borat 2 adalah komedi bergaya mockumentary yang mengikuti Borat, seorang jurnalis Kazakhstan. Film itu dirilis di Amazon Prime pada 23 Oktober tahun ini, dan kelanjutan Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan (2006). Film itu masuk nominasi Oscar  kategori Skenario Adaptasi Terbaik dan nominasi Golden Globe untuk Aktor Film Musikal atau Komedi Terbaik.

Borat 2 dianggap sebagai pesaing penghargaan pada tahun ini, terutama untuk Maria Bakalova, bintang yang memerankan putri Baron Borat, Tutar. Perwakilan Academy, BAFTA, dan asosiasi lainnya tidak segera menanggapi permintaan komentar, begitu pula Cohen atau Amazon.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement