Jumat 27 Nov 2020 08:40 WIB

Bahaya Melahirkan di Rumah

Ibu hamil tak perlu khawatir akan tertular Covid-19 saat melahirkan di rumah sakit.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil di masa pandemi. Melahirkan di rumah memiliki banyak risiko.
Foto: Republika.co.id
Ibu hamil di masa pandemi. Melahirkan di rumah memiliki banyak risiko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Situasi pandemi menimbulkan keresahan tersendiri bagi para ibu hamil. Kekhawatiran tertular Covid-19 di rumah sakit membuat mereka terpikir untuk melahirkan di rumah.

Bijakkah pilihan itu? Dr Merwin Tjahjadi Sp.OG mengatakan, melahirkan di rumah akan sangat berisiko.

Baca Juga

"Sangat berisiko. Ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi,” kata Merwin yang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dalam diskusi virtual “Aman Melahirkan di Masa Pandemi”, Rabu (25/11).

Dalam proses persalinan, menurut Merwin, fase pertama yang diperhatikan adalah progres pembukaan jalan lahir. Saat merasakan kontraksi tapi tidak kunjung lahir, ibu akan membutuhkan penanganan di rumah sakit.

"Demikian juga ketika ibu hamil mengedan, namun detak jantung bayi menurun," ujar Merwin .

Merwin mengatakan, masalah plasenta dan perdarahan pun membuat ibu melahirkan memerlukan bantuan medis di rumah sakit. Lalu, andaikan terjadi sobekan luas setelah melahirkan, dijahitnya juga harus di rumah sakit.

“Saat melahirkan di rumah, andaikan terjadi perdarahan, kalau terlambat ditolong bisa berisiko pada kematian ibu dan bayi,” ujar Merwin yang praktik di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.

Lebih lanjut, menurut Merwin, ibu hamil tak perlu khawatir melahirkan di rumah sakit selama pandemi. Saat ini, sudah banyak yang menerapkan protokol kesehatan sehingga aman bagi ibu untukmelahirkan di rumah sakit tanpa perlu khawatir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement